MENU
icon label
image label
blacklogo

Intel, Xilinx dan Qualcomm Dukung Pencabutan Banned Huawei

JUN 19, 2019@13:32 WIB | 721 Views

Konflik Pemerintah Amerika Serikat dengan Pihak Huawei masih saja memanas, sejalan dengan larangan terhadap produk-produk Huawei di pasar global teknologi oleh para elit negeri Paman Sam awal tahun ini. Semua hal ini berawal dari para elit yang merasa keamanan negaranya sedang dimata-matai oleh Cina melalui ponsel besutan Huawei yang memang memiliki teknologi tinggi yang hampir selevel dengan Apple dan Samsung.Namun pihak Huawei masih terus membantah dan merasa keberatan atas tuduhan pemerintah Amerika Serikat tersebut.

Huawei masih terus berkonsolidasi dengan pihak pemeritah Amerika Serikat dan produsen besar teknologi asal negara adi daya itu. Sebut saja Intel dan Xilinx yang baru-baru ini tengah dikabarkan telah resmi menentang larangan Huawei selama pertemuan dengan Departemen Perdagangan yang terjadi pada akhir Mei kemarin. Kedua perusahaan itu membuat FPGA (Intel mengakuisisi Xilinx saingan Altera). Huawei menggunakan Xilinx FPGAs dalam "server cloud yang dipercepat" untuk melakukan pengkodean HEVC real-time untuk streaming video serta mempercepat pembelajaran terhadap mesin dan analitik data sebesar 10-50x lipat.

Tidak hanya itu, pemain besar teknologi chip Qualcomm juga turut mengatakan ikut serta dalam mendukung Huawei juga. Sikap Qualcomm ini tidaklah mengejutkan mengingat keduanya tengah menjalin kerjasama dalam proyek teknologi yang berdana besar. Ya, awal tahun ini setelah kedua perusahaan tersebut mencapai perjanjian lisensi sementara. Seperti Apple, Huawei enggan membayar biaya paten tetapi kemudian setuju untuk membayar Qualcomm 150 juta dollar AS per kuartal. Pihak orang dalam Qualcomm menanggapi tentang masalah banned Huawei dengan mengatakan bahwa "Ini bukan tentang membantu Huawei. Ini tentang mencegah kerusakan pada perusahaan-perusahaan Amerika”.

Perusahaan-perusahaan tersebut mengklaim bahwa smartphone dan perangkat keras komputer Huawei tidak memiliki risiko keamanan yang sama dengan peralatan jaringan 5G-nya, sehingga mereka harus terhindar dari larangan tersebut.

Awal bulan ini, Google pun menyatakan sikapnya dengan mengatakan kepada pihak administrasi Trump bahwa mencegah Huawei dari menggunakan Android tidaklah mengancam keamanan AS. Bahkan mengklaim bahwa hal itu karena ponsel Huawei akan berada di luar perisai Google Play Protect, jadi pengguna mereka mungkin rentan terhadap malware saja (dan beberapa dari pengguna itu mungkin berada di AS). Jadi, larangan terhadap produk-produk Huawei di Amerika Serikat, terutama smartphone tidaklah menjadi suatu hal penting dilakukan, terlebih bila mengingat bahwa beberapa pemain besar di pasar teknologi Amerika sudah menjalin kerjasama yang erat dengan Huawei. Akankah Banned Huawei ini akan segera dicabut oleh pemerintah AS melalui departeman perdagangannya, sejalan dengan sikap resmi dukungan Intel, Xilinx dan Qualcomm pada Huawei ini? Wait and see, guys!

Tags :

#
banned huawei,
#
intel,
#
xilinx,
#
qualcomm