OCT 12, 2020@16:30 WIB | 1,506 Views
Layanan konferensi video Google Meet menghadirkan satu fitur baru lagi, yakni Breakout Rooms (Ruang Terobosan). Seperti yang dilansir postingan Google melalui laman 9to5Google, fitur baru ini awalnya hanya akan tersedia untuk pelanggan G Suite Enterprise for Education. Yang menunjukkan maksud untuk lebih memudahkan para kalangan pendidik dan muridnya dalam proses mengajar dan belajar. Ya, dengan fitur baru ini diharapkan para pengajar akan dapat membagi kelas mereka menjadi kelompok yang lebih kecil untuk hal-hal seperti proyek atau diskusi yang lebih terfokus dalam proses masa pendidikan itu sendiri secara online.
Dan Google akan mengizinkan Anda untuk membuat hingga 100 ruang breakout ini dalam satu panggilan saja. Setelah Anda memutuskan berapa banyak ruang breakout yang Anda inginkan, Google akan secara acak mengelompokkan orang-orang yang dipanggil menjadi ruang, tetapi moderator dapat menambahkan orang ke ruang lain secara manual jika mereka mau. Moderator rapat juga dapat berpindah antar ruangan untuk melakukan check in pada grup.
Bila fitur breakout room di Google Meet adalah sesuatu yang mungkin ingin Anda coba, tetapi Anda bukan pelanggan Enterprise for Education, maka Anda mungkin dapat menggunakannya dalam waktu dekat - fitur tersebut akan hadir di edisi G Suite dan Google Workspace lainnya pada akhir tahun ini . Hal tersebut masih menurut Google. (Google Workspace, jika Anda belum pernah mendengarnya, adalah perubahan merek G Suite baru-baru ini oleh Google, meskipun tingkatan pendidikan dan nonprofit mempertahankan merek G Suite untuk saat ini).
Sementara saingannya, yakni Zoom sudah menawarkan ruang breakout untuk semua pengguna (dan inipun sudah sejak 2015 lalu), jadi Google sedang mengejar ketertinggalannya dengan adanya fitur baru ini. Pengguna Zoom hanya dapat dibagi menjadi 50 ruangan berbeda, yang merupakan setengah dari 100 kemungkinan ruangan yang ditawarkan oleh Google Meet.
Dan Google Meet masih akan terus menambahkan fitur selama tahun ini untuk bisa bersaing dengan Zoom dan layanan konferensi video lainnya karena penggunaan tool aplikasi tersebut telah meroket selama pandemi COVID-19. [inn/asl/timBX]
