MENU
icon label
image label
blacklogo

Gawat, Hampir 3 Juta Smartphone Terinfeksi Malware

NOV 21, 2016@12:11 WIB | 344 Views

Serangan virus komputer yang terus terjadi patut kita waspadai. Beragam jenis virus terus bermunculan dan menyerang perangkat komputer serta mobile. Salah satu jenis virus yang paling berbahaya adalah Malware. Malware ini mampu mencuri data pengguna, menghapus informasi, merusak sistem, dan lainnya setelah menjangkiti perangkat penggunanya. Malware juga kerap kali digunakan oleh para hacker untuk melakukan tindak kejahatan.

Berdasarkan sebuah laporan terbaru dari New York Times, hampir tiga juga perangkat Android rentan terkena serangan dari pihak ketiga yang bisa membuat seseorang mengambil kendali sepenuhnya dari sebuah smartphone. Serangan ini menyerang sistem root dan mengirimkan informasi-informasi dan berbagai hal lainnya di dalam perangkat ke Tiongkok, serta dua nama domain yang dihubungkan dengan firmware smartphone yang terinfeksi malware ini.

Sebuah perusahaan teknologi di Amerika Serikat, BitSight Technologies telah mendaftarakan dua nama domain dan mengendalikannya. BitSight Technologies mengatakan bahwa 2,8 juta perangkat menggunakannya untuk mencoba menemukan software yang bisa digunakan bersama dengan smartphone yang telah di-root. Dengan kata lain, kelemahan ini akan membuka akses instalasi malware ke perangkat yang terinfeksi tanpa diketahui pemiliknya. Malware kemudian diinstall sebagai aplikasi dan bisa melacak dan merekam sentuhan pada keypad, menyadap panggilan telepon, dan banyak lagi lainnya.

New York Times mengungkapkan bahwa software ini datang dari sebuah perusahaan bernama Shanghai Adups Technology. Kabarnya, server-server di Tiongkok menerima semua informasi dari smartphone, termasuk data lokasi, pesan-pesan, serta panggilan-panggilan yang telah dilakukan oleh masing-masing perangkat. Beberapa smartphone yang diproduksi oleh ZTE, Huawei, dan BLU diduga memiliki software dari Adups tersebut. Namun ZTE dan Huawei membantah hal ini. ZTE mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari perangkat yang dipasarkan di AS yang mengandung software berbahaya ini. Sedangkan Huawei mengaku tidak pernah berhubungan dengan perusahaan tersebut.

Pihak BLU menjelaskan bahwa perusahaan mereka tidak tahu-menahu tentang masalah ini, apalagi dengan software buatan Adups. BLU juga menjamin bahwa software tersebut tidak ada pada smartphone terbaru mereka.  Menurut BigSight, ada 55 jenis smartphone Android yang mencoba mengirimkan data ke dua domain yang mereka miliki. Dari ke-55 smartphone, 26% diproduksi oleh BLU, diikuti Infinix dengan 11%, serta Doogee sebanyak 8%.

BrigShight mengungkapkan hampir 3 juta smartphone di Amerika Serikat dengan beragam brand terinfeksi malware tersebut.  Saat ini malware tersebut hanya menyerang smartphone di wilayah Amerika Serikat. Semoga saja Indonesia tidak termasuk salah satu negara yang paling banyak dijangkiti malware. [Don/timBX]

Tags :

#
malware,
#
virus