MENU
icon label
image label
blacklogo

Ahmad Hadiwijaya, OldBlue Co.

JUN 13, 2016@13:30 WIB | 12,201 Views

Berangkat dari kecintaannya terhadap denim, Ahmad Hadiwijaya membangun bisnis OldBlue Co ini. Menurutnya dalam setiap potongan denim terdapat cerita dibaliknya, itulah yang menyebabkan mengapa ia sangat mencintai produk denim. Tahun 2010 menjadi awal OldBlue masuk ke pasaran lokal. Di tahun itu, pria yang akrab disapa Yaya ini memang melihat banyak peluang untuk memulai bisnis denim ini sendiri, walaupun di tahun yang sama juga banyak bermunculan usaha-usaha serupa. Satu hal yang membuat OldBlue berbeda dengan produk denim lain ialah karena OldBlue berani keluar dengan mengusung konsep yang berbeda.

Denim-denim yang diproduksi oleh OldBlue sendiri terinspirasi dari pakaian pekerja di Amerika era 1890 sampai 1960an. Pada saat itu denim atau jeans sendiri dibuat berdasarkan fungsinya. Denim menjadi alat penunjang para pekerja seperti penambang, koboi, sampai pengendara motor dalam bekerja. Itulah mengapa denim dibuat sekokoh mungkin mengingat fungsi dari denim itu sendiri.

Tak jauh beda dengan denim produksi OldBlue yang selalu mengutamakan kualitas dibanding kuantitas. Bahan-bahan utama OldBlue sendiri diambil dari luar yang kebanyakan berasal dari Jepang dan Amerika Serikat. Namun saat ini OldBlue juga sudah mulai menggunakan bahan lokal yang memang dibuat khusus untuk produksi di OldBlue. Dalam setiap proses produksinya, kedetailan selalu menjadi hal utama bagi OldBlue, kerapihan sampai jarak setiap jahitan selalu diperhatikan dan diawasi demi mendapatkan sepotong denim yang berkualitas baik ketahanan dan kekuatannya.

Tak hanya itu, OldBlue juga selalu mengedepankan kepuasan konsumen. Tak tanggung-tanggung service yang diberikan OldBlue kepada konsumen terbilang sangat spesial, bagi konsumen yang memiliki denim dari OldBlue dalam kondisi yang sudah rusak, OldBlue melayani reparation secara gratis, bahkan sampai ke penggantian produk terbaru.

Jika ditanya soal arti kreatif dan inovatif Yaya beranggapan bahwa kreatif adalah cara atau pola berpikir seseorang untuk dapat menciptakan hal-hal yang berbeda, dapat melihat sesuatu yang sama namun dengan jalan yang berbeda. Sementara inovatif merupakan implementasi dari ide-ide dan gagasan yang dihasilkan oleh kreativitas ke dalam sebuah produk.

"Kreatif adalah cara atau pola berpikir orang dalam menciptakan ide atau gagasan-gagasan baru, nggak mesti baru sih yang penting berbeda, satu orang dan orang lainnya dapat melihat suatu hal dengan path yang berbeda, dia bisa melihat sesuatu yang orang lain nggak lihat. Kalau inovatif sendiri skala besarnya dari kreatif, jadi implementasi dari gagasan-gagasan yang kreatif ke suatu produk" ujar owner dari OldBlue tersebut.

Ada harga ada kualitas, pepatah seperti ini pastinya sering kita dengar. Begitupun di OldBlue, jika dibandingkan dengan produk denim lain, OldBlue memang memiliki harga yang cukup tinggi. Yaya mengaku omongan-omongan jelek dari luar terkait harga yang diberikan oleh OldBlue sudah menjadi santapan sehari-hari. Namun Yaya tetap konsisten dengan apa yang sudah ia bangun dari awal. Dengan begini Yaya juga ingin bahwa secara perlahan tapi pasti mindset masyarakat dapat terarah sehingga dapat lebih mengapresiasi produk lokal yang ternyata juga mempunyai kualitas setara dengan produk internasional.

Bekerja dengan passion mema ng selalu menjadi hal yang menyenangkan, seolah tiada beban bagi kita dalam menjalankan setiap hal jika kita mencintai hal tersebut. Sama seperti Yaya yang sepenuh hati menjalankan bisnisnya di bidang denim bersama OldBlue Co. Itulah yang juga menjadi harapan Yaya untuk generasi muda mendatang, agar dapat menemukan passion dan memulai bisnis demi kemajuan produk lokal di kancah internasional. [Clo/timBX]

Tags :

#
oldblue co.,
#
oldblue co,
#
denim,
#
celana denim,
#
celana jeans,
#
ahmad hadiwijaya,
#
blackicon