MENU
icon label
image label
blacklogo

Drexel College of Engineering Temukan Baterai Berbahan Sulfur, Kapasitas Lebih Besar dan Lebih Ramah Lingkungan

FEB 14, 2022@18:00 WIB | 662 Views

Penggunaan baterai lithium-sulfur saat ini belum menyelesaikan semua masalah transportasi listrik sepenuhnya. Namun temuan baru ini membantu kita untuk lebih memahami cara memanfaatkan lebih banyak energi tanpa menambah bobot, dan dapat menjadi awal dari pembuatan baterai yang berkelanjutan.

Penjualan kendaraan listrik global telah meningkat secara dramatis akhir-akhir ini. Mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan untuk baterai, tentu saja, menjadi urusan yang lebih kompetitif. Sumber daya ini terbatas, dan harga belum turun, dan pembuat mobil tidak mau bertanggung jawab atas perusakan lingkungan di satu bagian dunia untuk mendapatkan udara bersih di sisi lain. Untuk itu, perubahan jelas sangat dibutuhkan untuk kemaslahatan bersama.

Sampai saat ini, sulfur mengalami masalah dengan elektrolit karbonat yang digunakan dalam baterai mobil listrik. Tetapi para peneliti menemukan cara untuk menstabilkan bentuk sulfur dalam katoda. Tanpa menyelami detailnya, ini berarti bahwa dengan menambahkan sulfur dalam baterai, produsen baterai akan berhasil memperbesar kapasitas baterai, memperpanjang umur, dan memberikan alternatif berkelanjutan untuk bahan katoda saat ini seperti kobalt, nikel, dan mangan.

Satu-satunya masalah adalah senyawa kimia yang disebut polisulfida, yang masuk ke elektrolit dan merusak baterai. Tetapi para peneliti sekarang tampaknya telah memecahkan masalah ini dengan katoda baru yang terbuat dari serat nano karbon yang membatasi sulfur. Setelah satu tahun pengujian terus menerus, baterai secara keseluruhan bekerja pada kapasitas maksimum seperti saat baterai lithium pertama kali digunakan. Ini adalah solusi yang berbeda dari yang dipresentasikan oleh para peneliti di University of Michigan.

Penemuan baru ini telah dibuat di Drexel College of Engineering. Jika terbukti dapat diandalkan, ini tidak hanya akan membuat baterai sulfur layak secara komersial, tetapi mereka akan memiliki tiga kali kapasitas baterai Li-ion dan bertahan lebih dari 4.000 pengisian ulang atau setara dengan 10 tahun penggunaan. Saat ini, produsen menawarkan garansi sekitar delapan tahun untuk mobil listrik baru mereka.

Para peneliti masih berusaha untuk memahami dengan baik bagaimana katoda sulfur tetap stabil pada suhu ruangan, tetapi penemuan ini sangat menarik. Kita mungkin akan segera mendapatkan baterai yang lebih murah untuk dibuat dan tidak memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. [fkg/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
drexel college of engineering,
#
baterai