MENU
icon label
image label
blacklogo

Kenali Masalah Dibalik Indikator Check Engine yang Menyala (Bag. Akhir)

DEC 18, 2017@20:05 WIB | 23,684 Views

Tulisan ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul “Kenali Masalah Dibalik Indikator Check Engine yang Menyala”. Dari artikel tersebut kita ketahui 5 masalah indicator check engine yang menyala antara lain, kegagalan sensor oksigen,  tutup tangki BBM yang tidak rapat, catalytic converter yang rusak, busi dan koil yang telah melemah, dan kabel busi yang mulai berumur.

Selanjutnya akan kami kenalkan 5 permasalahan selanjutnya, dan satu solusi OBD II scanner (advanced adapter) yang memungkinkan pendeteksian masalah melalui aplikasi smartphone Anda, seperti Torque yang dapat download dari Google Play Store dengan harga kurang dari USD 15.

6. Mass airflow sensor failure

Mass airflow sensor (MAF) atau sensor aliran udara masal memonitor seberapa udara yang masuk ke mesin. MAF merupakan bagian dari engine management system. Jadi mobil Anda tidak dapat menyesuaikan altitude tanpa MAF. Gejala kegagalan MAF termasuk suara mesin yang kasar, trouble starting,  dan  mengalami perubahan pada pedal throttle.  Akibat gangguan MAF ini dapat mengakibatkan jarak tempuh mobil semakin pendek dan tidak langsam pada tarikan mobil. Jika terjadi kendala MAF bisa Anda ganti dengan range harga berkisar USD 120 hingga 150.

7. Permasalahan pada Alarm Aftermarket

Permasalahan alarm mobil dapat menimbulkan malapetaka pada mobil Anda, bila tidak terpasang dengan benar. Seperti mengganggu kinerja accu,  memicu lampu check engine, bahkan menyebabkan kendaraan Anda susah dinyalakan.  Jika masalah tersebut bisa diselesaikan oleh fix alarm oleh montir yang kompeten. Dengan cara tersebut, was-was diri Anda pada kendaraan lebih hilang dan nyaman.

8. Terjadinya kebocoran vakum

Setiap mobil yang memiliki vacuum system  memberikan berbagai fungsi, seperti brake booster, dan disisi lain dapat menurunkan emisi berbahaya, terkait dengan asap saat bensin menguap melalui mesin. Kebocoran vakum bisa disebabkan karena mobil Anda terlalu lama menganggur, atau mengendap terlalu lama, kemudian digunakan pada putaran mesin yang cukup tinggi.

Keadaan tersebut disebabkan, selang vakum yang mengering, kemudian retak karena umur, yang disebabkan panas yang terlalu tinggi atau keadaan dingin yang sangat. Penyebab inilah yang paling umum terjadi kebocoran vakum. Masalah lainnya seperti sambungan yang longgar, sebaiknya Anda periksa sendiri daripada mengeluarkan kocek yang lebih dalam dan waktu yang lama.

9. Kegagalan exhaust gas recirculation (EGR) valve

Sistem resirkulasi gas buang (exhaust gas recirculation) berfungsi menurunkan jumlah nitrogen oxide yang keluar dari mesin mobil dan membantu kinerja mesin berjalan lebih efisien. EGR mengarahkan gas buang panas kembali ke ruang bakar, menghangatkan bahan bakar dan membuat BBM lebih mudah terbakar. Hal ini sekaligus mengurangi emisi.

Selain itu, katup EGR bisa saja tersumbat atau gagal sama sekali. Anda bisa mengecek katup dengan melepas katup, membersihkan dan memasangnya kembali. Jika katup perlu diganti, mungkin Anda harus mempersiapkan kocek minimal USD 125 untuk mendapatkan sparepart OEM baru yang berkualitas.

10. Baterai (Accu) Mati

Accu/ aki menjadi komponen sederhana penting, untuk mesin, menerangi lampu jalan bahkan untuk mengisi daya telepon Anda. Accu model sekarang ini lebih mampu bertahan dibandingkan sebelumnya. Anda harus membeli accu baru seharga USD 60-100 atau Anda bisa meng-charge sendiri, jika aki Anda versi lama. Namun perlu diingat, mengganti aki bisa menyebabkan system stereo Anda harus disetting ulang. Anda perlu menanyakan code untuk dapat mensetting sendiri pemasangan aki.

Jika mobil Anda termasuk mobil modern dengan spek tinggi, untuk mengecek mesin dapat menggunakan device aftermarket untuk dapat menguraikan check engine yang menyala. Kebanyakan dari kita membawanya ke dealer, sebagai jalan keluar yang mudah, namun sedikit menguras kocek. Ada sebuah device bekerja berbasis Bluetooth, dengan nama OBD II scanner.

OBD II biasanya dipasang di ruang footwell pengemudi, tidak jauh dari hood release. Terkadang terletak di balik center console atau terpasang di floor. Tancapkan OBD II, kemudian buka aplikasi di smarphone Anda. Jika terjadi kesalahan pada ECU akan muncul di layar smartphone Anda, akan muncul kode yang jelas. Sayangnya kode-kode tersebut harus dijelaskan artinya, Anda bisa berkonsultasi dengan pihak dealer. 

Sebagai jalan terakhir Anda dapat mengunjungi auto part untuk diagnostic test secara gratis. Dengan kata lain, jangan menunggu sampai lampu check engine menyala untuk memperbaiki mobil Anda. ECU tidak akan memberi peringatan Anda bahwa water pump akan mengalami kerusakan, yaitu salah satu dari ball joint yang aus, atau AC yang sudah tidak mengalirkan udara dingin. [Ahs/timBX]

Tags :

#
auto tips,
#
indikator,
#
check engine,
#
obd ii scanner