MAY 27, 2025@17:00 WIB | 376 Views
Kita biasanya mengasosiasikan shooting brake modern dengan mobil-mobil Zagato yang memukau. Namun, Speedtop yang diluncurkan akhir pekan lalu di Concorso d'Eleganza Villa d'Este merupakan hasil kerja sama BMW yang didasarkan pada M8.
Pembuat mobil legendaris asal Italia itu juga menghadiri acara tahunan yang diadakan di tepi Danau Como untuk memperkenalkan mobil yang berbeda. Secara kebetulan, juga ada BMW di bawah permukaan. Perkenalkan Bovensiepen Zagato.
Jika nama Bovensiepen terdengar familier, perusahaan tersebut diciptakan oleh saudara Andreas dan Florian Bovensiepen, putra mendiang pendiri Alpina Burkard Bovensiepen, yang meninggal pada Oktober 2023. Sementara Alpina kini beroperasi di bawah naungan BMW Group, Andreas dan Florian tengah merintis perusahaan baru, yang juga berkantor pusat di Buchloe. Proyek pertama mereka adalah kerja sama dengan Zagato, yang berbasis pada M4.
Alih-alih menggunakan coupe sebagai fondasi, Bovensiepen mengambil convertible dan melepas atap kain lipat elektriknya. Anda dapat melihat bahwa mobil ini didasarkan pada droptop karena tidak memiliki pilar B. Selain itu, jendela samping belakang yang kecil diturunkan, meningkatkan karakter khas coupe tanpa pilar.
Atap double-bubble khas Zagato, motif desain yang berasal dari tahun 1950-an, menggantikan soft top bawaan pabrik. Lengkungan kaca belakang dan spoiler belakang terintegrasi menandakan bahwa ini bukanlah M4 biasa. Velg tempa 20 inci yang didesain ulang semakin membedakannya dari mobil donor. Namun, lampu belakang laser dengan jelas memperlihatkan asal-usul M4-nya, meskipun bodi mobilnya sepenuhnya baru.
Sebagian besar panel dibuat dari serat karbon, dan bagian depan yang didesain ulang memiliki kap yang memanjang dengan ventilasi berbentuk U. Kita semua setuju bahwa tidak adanya gril ginjal yang besar adalah hal yang menyegarkan. BMW sendiri membuat M4 generasi saat ini dengan tampilan berbeda pada gril depan yang kontroversial. Pada tahun 2022, mereka merayakan 50 tahun M dengan 3.0 CSL bercita rasa retro.
Bovensiepen dan Zagato juga telah mengembangkan diffuser belakang yang lebih agresif, diapit oleh ujung knalpot ganda dari sistem titanium Akrapovič yang mengurangi bobot hingga 40 persen dibandingkan dengan knalpot standar M4.
Desain melingkar di kedua ujungnya memberikan identitas baru pada mobil, meskipun interiornya tetap khas BMW. Kulit biru dan Alcantara menghiasi kabin, tetapi hiasannya tidak dapat sepenuhnya menyamarkan asal-usulnya, bukan berarti ada yang salah dengan itu.
Di balik kapnya terdapat mesin S58 yang telah ditingkatkan: mesin 3.0 liter twin-turbo inline-six yang menghasilkan 602 hp dan torsi 516 lb-ft (700 Nm). Tenaga itu lebih besar daripada 3.0 CSL, mobil produksi BMW inline-six terkuat hingga saat ini.
Ia juga menghasilkan torsi yang lebih besar daripada M4 CS. Bovensiepen mencatat waktu 0-62 mph (100 km/jam) dalam 3,3 detik dan kecepatan tertinggi melebihi 186 mph (300 km/jam). Karena didasarkan pada M4 Convertible, mobil coupe baru dengan gaya Italia ini hadir secara eksklusif dengan transmisi otomatis dan penggerak semua roda.
Bovensiepen Zagato 2026 di Concorso d'Eleganza Villa d'Este
Mengubah M4 Convertible menjadi Bovensiepen Zagato membutuhkan waktu lebih dari 250 jam, jadi dapat dipastikan mobil ini tidak akan murah. Harga dan jumlah produksi akan diumumkan pada kuartal keempat tahun ini. Pengiriman diharapkan akan dimulai pada kuartal kedua tahun depan. Harga dasar M4 Convertible di Amerika Serikat sudah mulai dari hampir $100.000 (Rp 1,63 miliaran), jadi grand tourer yang "sangat terbatas" ini akan menembus kisaran harga enam digit.
Sudah lama sejak Zagato menggarap BMW. Pada tahun 2012, perusahaan itu meluncurkan sepasang mobil coupe dan roadster yang didasarkan pada Z4 generasi kedua (E89). Mobil pertama juga memulai debutnya di Concorso d'Eleganza Villa d'Este, sedangkan mobil kedua diperkenalkan beberapa bulan kemudian di Pebble Beach. Tidak seperti mobil perdana Bovensiepen, tidak satu pun konsep yang masuk tahap produksi. (ibd/timBX)
