JAN 28, 2021@17:54 WIB | 1,276 Views
SSC Tuatara kembali diuji untuk membuktikan kemampuan mesin 5,9 liter V8 twin-turbo yang diklaim sanggup menembus kecepatan 300 mph (sekitar 482 km/jam). Dalam uji coba terbaru, mobil ini memang belum mencapai klaim tersebut, tetapi mampu melaju hingga 455 km/jam, hanya selisih 17 km/jam dari target. Sebelumnya, klaim 300 mph sempat dituduh sebagai manipulasi data guna memecahkan rekor mobil produksi tercepat di dunia.
Menggendong mesin V8 5,9 liter dengan dua turbocharger dan poros engkol flat-plane, Tuatara menghasilkan tenaga 1.750 hp dan torsi 1.735 Nm. Tenaga tersebut dialirkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis kopling ganda 7-percepatan. Karakternya bukan lagi tipikal mesin Amerika, melainkan lebih mirip “roket” yang dibalut sasis mobil sport.
Kini, SSC lebih serius mempersiapkan Tuatara agar benar-benar bisa melewati batas 300 mph. Para insinyur melakukan berbagai penyempurnaan, mulai dari pengaturan ulang timing pengapian hingga penggunaan peralatan pengujian dari Garmin, Racelogic, dan International Mile Race Association.
Baca juga: Tuatara Striker akan dipasangi motor listrik
Pada pengujian pertama, Tuatara mencatat 282,9 mph (454 km/jam) dalam pengujian dua arah di lintasan yang sama. Angka ini secara resmi mengalahkan rekor Koenigsegg Agera tahun 2017 yang mencatat 277,9 mph (447 km/jam). Namun, beberapa waktu kemudian Bugatti Chiron Super Sport menorehkan catatan lebih tinggi, yaitu 304,77 mph (490 km/jam), meski hanya dilakukan satu arah di lintasan sama.
Tuatara milik Dr. Larry Caplin kemudian kembali diuji. “Saya senang bisa merasakan kekuatan penuh di gigi ke-7 pada putaran terakhir. Rasanya luar biasa bisa kembali menembus 300 mph,” ujar Caplin.
Jerod Shelby, CEO SSC North America, menambahkan: “Dengan pencapaian tersebut, kami melakukan pendekatan berbeda untuk mengejar kecepatan lebih tinggi. Larry Caplin menggunakan gaya drag race sejak detik pertama, pedal gas ditekan penuh sehingga boost maksimal baru tercapai dalam 40-50 detik.”
Shelby juga membandingkan dengan pengujian sebelumnya di Nevada: “Pada bulan Oktober lalu, kecepatan lebih rendah karena akselerasi penuh hanya 20-25 detik. Gaya berkendara Larry kali ini jelas lebih menantang, menekan gas penuh hingga 50 detik. Sementara dengan gaya berbeda di Nevada, kami mencatat 283 mph (455 km/jam) dua arah.”
Kontroversi klaim tercepat Tuatara memang terus memuncak. Pada akhir 2020, SSC mengumumkan kecepatan dua arah 316 mph (509 km/jam) di jalanan tertutup Nevada, bahkan sempat mengklaim top speed 331,15 mph (533 km/jam). Namun klaim tersebut dibantah, karena video dokumentasi dan analisis rasio gir dianggap tidak sinkron, yang menurut perhitungan hanya memungkinkan kecepatan 250 mph (402 km/jam).
Tak tinggal diam, Shelby kemudian menyatakan uji berikutnya akan dilakukan dengan pengawasan ketat sejumlah perusahaan GPS, lengkap dengan perwakilan resmi agar hasilnya tidak lagi diperdebatkan.
Dalam pengujian, Tuatara menggunakan ban Michelin Pilot Sport Cup2, dengan bahan bakar standar dan ban konvensional. Mobil ini memiliki bobot kosong 1.247 kg berkat material serat karbon, serta koefisien drag 0,279, lebih rendah dibanding Bugatti Chiron maupun Koenigsegg Agera. [Ahs/timBX]