DEC 03, 2025@16:30 WIB | 59 Views
Merek mobil Hongqi sudah sangat dikenal di seluruh China, tapi diluar pasar domestiknya, merek ini masih asing dan misterius bagi sebagian besar pembeli mobil.
Hal itu akan segera berubah, karena produsen mobil tertua dan termewah di China ini akan melakukan ekspansi besar-besaran di Eropa.
Hongqi berencana untuk memperkenalkan 15 model listrik dan hibrida serta memasarkannya ke-25 negara Eropa pada tahun 2028.
Seperti banyak pesaingnya di China, Hongqi memandang pertumbuhan global sebagai hal yang penting, dan Eropa berada di posisi teratas.
Namun, rencana merek ini menghadapi tantangan yang kompleks. Uni Eropa telah mengenakan tarif tinggi pada kendaraan listrik buatan China, yang meningkatkan biaya sekaligus risiko.
Menanggapi hal ini, Hongqi dikabarkan sedang menjajaki produksi lokal. Lokasi manufaktur potensial dilaporkan sedang dipertimbangkan di Eropa Selatan, Eropa Timur, dan kawasan Nordik.
Memproduksi mobil di dalam Uni Eropa dapat mengurangi dampak tarif dan memperlancar logistik, terutama karena perusahaan berupaya membangun posisinya di pasar baru.
Hongqi, divisi dari FAW milik negara , hanya menjual 771 kendaraan di Eropa hingga Oktober, angka yang relatif kecil dibandingkan dengan jangkauan pasar domestiknya. Namun, angka tersebut mungkin lebih berfungsi sebagai acuan, bukan batas.
Salah satu EV andalan Hongqi di Eropa adalah EHS5 yang pertama kali dipamerkan di Munich Motor Show. Model ini menggunakan baterai lithium-ion 85 kWh dan menawarkan jangkauan 342 mil (550 km).
Spesifikasi Eropa belum final, tetapi di China EHS5 hadir dalam dua versi: model berpenggerak roda belakang 339 hp dan berpenggerak semua roda 610 hp. Hingga saat ini, EHS7 merupakan mobil terlaris Hongqi di Eropa, tetapi SUV baru ini dapat mengubah keseimbangan tersebut. [wic/timBX]
