MENU
icon label
image label
blacklogo

Ini Perbedaan Kinerja Mesin Turbocharger dan Supercharger

FEB 23, 2018@17:00 WIB | 6,311 Views

Bagi Anda pecinta otomotif, mungkin Anda telah mengenal istilah supercharger atau turbocharger, seperti yang digunakan mobil sport. Keduanya mendukung kinerja mesin untuk menghasilkan tenaga kuda yang lebih baik. Untuk tahu detailnya, video diatas diulas oleh Jason Fenske dari Fenske of Engineering Explained.

Sebelum lebih jauh, cobalah untuk memahami kinerja kedua istilah tersebut terlebih dahulu. Sebuah turbocharger sangat bergantung kepada knalpot kendaraan, guna mengumpulkan turbin ke kompresor. Kompresor kemudian menarik dan mengalirkan banyak udara ke mesin. Sedangkan turbocharger cukup bergantung kepada putaran mesin, yang digerakkan oleh gigi atau belt dan engine power unit pada akhirnya.

Dari sudut pandang efisiensi, turbocharger memiliki keunggulan. Knalpot yang menghasilkan kotoran, dirubahnya menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Sementara mesin dengan supercharger, tidak melakukan fungsi ini, dan lebih bekerja seperti mesin naturally aspirated.

Selain memiliki keunggulan, turbocharger memiliki lag. Sedangkan supercharger tidak bergantung kepada gas buang dan power besar selalu tersedia. Supercharger lebih mudah disetel, untuk memberikan dorongan linier di putaran rpm juga.

Kerugian mesin turbocharger adalah kebutuhan minyak pelumas. Sebuah mesin turbo membutuhkan oil lubrication, yang dibedakan dari kebutuhan oli pada mesin utama. Karena kinerja turbo lebih banyak menciptakan panas, akhirnya oli bisa terdegradasi lebih cepat. Sebagai catatan, beberapa mesin superchargers juga memerlukan oil lubrication, namun tidak menimbulkan reaksi  panas yang menyebabkan temperatur tinggi seperti yang dilakukan mesin dengan turbocharger.

Perlu dicatat, bahwa mesin dengan supercharger bukanlah yang sempurna.  Supercharger secara literally mengambil alih daya dari mesin itu sendiri untuk membuat banyak power. Tentu saja, pengguna mobil diuntungkan untuk mendapatkan kembali kekuatan mesinnya, namun tidak terlihat prosesnya sebagai suatu yang efisien.

Nah, dari keterangan Jason, bisa disimpulkan turbocharger merupakan pilihan yang lebih baik, namun sekarang ia percaya supercharger lebih kuat. Pada kasus seperti ini, bergantung ke respon pedal. Dengan mesin supercharger, power yang ditimbulkan dari pedal gas menambah 50 persen dan akan kembali 50 persen. Sedangkan turbocharger lebih bervariasi, ketika power menumpuk siap untuk dilepaskan. [Ahs/timBX]

Tags :

#
auto news,
#
turbocharger,
#
supercharger,
#
mesin sport