Hyundai Akan Kembangkan Baterai EV Sendiri

Hyundai dikabarkan tengah mematangkan rencana untuk bisa mengembangkan dan memproduksi baterai mobil listriknya sendiri. Perusahaan juga terungkap sudah membentuk tim khusus yang berada di bawah divisi manufakturnya untuk upaya pengembangan baterai EV.

Tim khusus bernama “B Task Force” itu terdiri dari para ahli teknik papan atas dari Hyundai sendiri. Dalam bocoran terakhir, nama seperti Jung Jun-cheul, kepala manufaktur dan Choi Jae-hoon, kepala pengembangan baterai termasuk di dalamnya.

Keseriusan untuk mengembangkan baterai EV sendiri oleh Hyundai ini adalah langkah mendadak perusahaan. Ini dipicu oleh produsen kendaraan listrik China, BYD yang tiba-tiba memamerkan platform pengisian daya megawatt-nya minggu lalu.

Tambahan info, BYD memamerkan Super e-Platform di Tiongkok, yang mendukung 1.000 volt, arus 1.000 amp, dan pengisian daya pada 1.000 kilowatt. Platform tersebut memungkinkan EV Han L dan Tang L untuk mengisi daya hanya dalam 5 menit.

Melihat pencapaian BYD tersebut, jiwa kompetitif Hyundai bangkit dan langsung membuat tim khusus “B Task Force”. Sebenarnya mereka sudah memiliki tim internal, namun fungsinya hanya sebagai penghubung antara perusahaan dan pemasok baterainya, LG Energy Solution dan SK On.

Produsen mobil Korea Selatan ini bukanlah yang pertama yang membawa pengembangan baterai secara internal. Tesla membuat sendiri 4680 sel untuk Cybertruck dan Model Y, meskipun Panasonic terus menjadi salah satu pemasok utamanya.

BYD pada awalnya adalah perusahaan baterai pada tahun 1995, jadi tidak melakukan outsourcing paket baterai. Baterai "Blade" dibuat sendiri untuk EV dan PHEV. 

Toyota juga memproduksi baterai EV di Jepang, dan baru-baru ini memperluas upaya itu ke luar negeri dengan pabrik baterai senilai $14 miliar di North Carolina awal tahun ini. [wic/timBX].