JAN 25, 2021@14:24 WIB | 905 Views
Fitur cruise control merupakan salah satu alat bantu mengemudi paling dibutuhkan ketika perjalanan yang dilakukan cukup jauh. Memang fitur ini sudah cukup lama disematkan di mobil premium pada umumnya. Namun kini sesuai perkembangan zaman, fitur ini mengalami peningkatan menjadi adaptif cruise control.
Kontrol jelajah adaptif, jika di ‘naturalisasikan’ dapat mempertahankan kecepatan yang ditetapkan untuk kendaraan Anda, seperti sistem cruise control standar, tetapi juga menyesuaikan kecepatan berdasarkan arus lalu lintas atau kecepatan kendaraan yang berada di depan. Untuk tingkat lanjutan yg lebih sempurna lagi, bahkan bisa membuat mobil berhenti total di lalu lintas padat dan bergerak dengan sendirinya saat kendaraan di depan mulai bergerak. Intinya, hampir sebagian besar kegiatan mengemudi kita diambil alih oleh teknologi satu ini.
Konsepnya fitur adapatif ini sederhana, yaitu membuat mobil berakselerasi dan melambat secara otomatis tergantung seberapa cepat mobil di sekitarnya bergerak. Namun tentunya akan ada banyak sensor yang dibutuhkan. Seperti, sebuah mobil harus dilengkapi dengan sensor yang memungkinkannya mendeteksi kendaraan terdekat dan potensi halangan lainnya. Sebagian besar sistem kendali adaptive cruise control menggunakan radar, dengan radar resolusi tinggi , meskipun kamera dan lidar (yang bekerja dengan prinsip yang sama seperti radar, tetapi dengan gelombang cahaya) juga dapat digunakan. sensor atau radar tersebut ada yang berupa kamera yang terintegrasi ke dalam gril atau dipasang di kaca depan. Sensor ini saling terhubung dengan komputer yang mengontrol throttle, rem dan sistem kemudi.
Dalam bentuknya yang paling dasar, teknologi cruise control adaptif hanya menangani akselerasi dan deselerasi, biasanya dengan mengikuti mobil di depan dan mempertahankan jarak yang ditentukan. Beberapa pembuat mobil telah mulai menggabungkan fitur ini dengan sistem yang dapat membuat mobil berhenti total jika diperlukan, yang berguna dalam kemacetan lalu lintas atau yang menyediakan bantuan kemudi dalam jumlah terbatas untuk menjaga mobil tetap terpusat di tempatnya seperti lane keep assist.
Cruise control adaptif ini sebenarnya merupakan cikal bakal alat bantu mengemudi elektronik yang diyakini menjadi dasar mengemudi secara otonom/autonomous driving. Namun perlu dicatat, Sistem ini dirancang untuk membantu pengemudi, bukan untuk mengemudikan sendiri saat pengemudi tertidur.
Apakah Ada Sistem Kendali Jelajah Adaptif Aftermarket?
Sayangnya, cruise control adaptif merupakan salah satu teknologi yang tidak dapat dengan mudah dipasang pada mobil yang belum menerapkan sistem ini. Kompleksitas sistem kendali jelajah adaptif membuat fitur ini tidak ada di pasar purnajual atau aftermarket. Kekhawatiran muncul, jika fitur ini berada di pasar purna jual, maka sistem tidak akan 100% sempurna alias adanya tabrakan yang terjadi. Oleh karena itu, cruise control adaptif tetap akan diproduksi langsung bersama mobil sesuai standar pabrikan.[prm/timBX]
