Samsung Tambahkan Teknologi Wireless Charging Pada Ponsel Murahnya

Samsung diperkirakan akan menambahkan fitur wireless charging kedalam smartphone Samsung yang lebih murah di Galaxy A series dan bahkan Galaxy J series, fitur yang paling diinginkan ada pada Galaxy S9 dan Galaxy Note 9. Wireless charging adalah teknologi top yang ditemukan di banyak ponsel; tetapi sebagian besar ponsel yang menyediakannya memiliki harga mahal. Keputusan Samsung ini merupakan bagian dari dorongannya untuk membuat ponsel yang lebih murah menonjol di pasar.

Masalah dengan fitur wireless charging dan mengapa fitur ini tidak dipertimbangkan dalam ponsel yang lebih murah, alasannya adalah anda perlu membeli pad wireless charger secara terpisah nantinya. Harga untuk produk ini bervariasi, tetapi pad yang resmi dari produsen bisa menjadi aksesori yang mahal. Untuk mengubah ini, Samsung rupanya telah menghasilkan pad wireless charger hanya seharga $ 20.

Menurut ETNews, di mana berita ini diterbitkan, pad wireless charger akan diumumkan pada bulan Oktober ini. Meskipun tidak disebutkan secara pasti, ini mungkin akan bertepatan dengan acara pengumuman Samsung Galaxy A pada tanggal 11 Oktober. Perangkat baru ini, kemungkinan adalah Galaxy A9 yang dilengkapi dengan teknologi wireless charging. Ponsel Samsung Galaxy A adalah ponsel yang lebih murah dari ponsel menengah keatas Galaxy S dan Galaxy Note.

Samsung telah memasukkan teknologi wireless charging dalam ponselnya selama tiga tahun ini, dan baru-baru ini CEO Samsung Mobile, DJ Koh mengatakan bahwa Samsung telah mengubah fokus dari teknologi ponsel kelas atas kedalam ponsel kelas menengahnya.

Peningkatan nilai ponsel murah ini akan membantu Samsung mendapatkan kembali pangsa pasar di beberapa pasar utama, di mana Samsung tidak bisa hanya mengandalkan Galaxy S dan Galaxy Note untuk menjadi suber pendapatan terbesar mereka. Misalnya yang terjadi di Cina antara bulan April dan Juni tahun ini, Samsung tidak termasuk dalam lima produsen teratas berdasarkan pangsa pasar, menurut Counterpoint Research, dan pada awal 2018 Samsung hanya mengelola satu persen saham. Sedangkan Apple memiliki 8 persen, sementara Huawei memimpin dengan 26 persen.[tje/timBX]