JUL 13, 2014@09:00 WIB | 1,426 Views
Beberapa orang mungkin akan berkata bahwa peluncuran biografi seorang yang masih berusia 21 tahun mungkin terdengar lebay atau berlebihan, namun ketika orang itu sudah menyandang status juara dunia sebanyak tiga kali sekaligus pebalap termuda sepanjang sejarah yang pernah memenangkan gelar juara dunia dikelas MotoGP, mungkin hal tersebut dapat dilihat dalam perspektif yang berbeda. Maka dari itulah Museo Olimpico di Barcelona menjadi tuan rumah peluncuran biografi resmi Marc Marquez, dan kemungkinan besar buku pertama yang menulis tentang dirinya.
Sebelum Marc Marquez menjadi juara dunia termuda dikelas para raja, catatan rekor tersebut adalah milik pebalap Freddie Spencer, yang ditulis oleh wartawan olahraga yang dihormati di Spanyol Emilio Perez De Rozas meminta Spencer untuk berkontribusi dalam kata pengantar khusus dalam buku tersebut. Dalam peluncuran buku biografi Marquez di Barcelona bulan lalu, Spencer berbicara kepada audience yang hadir dalam acara tersebut. "Ketika marc memecahkan rekor kemenangan yang saya punya dan juga rekor kualifikasi di Austin tahun lalu, hal itu memberikan inspirasi untuk berpikir bagaimana sesuatu hal jatuh pada tempat yang tepat," kata Spencer.
Marc Marquez mengakui bahwa saat pertama kali wacana tentang buku tersebut dibicarakan ia sempat menentang project tersebut, ia percaya kalau masih terlalu muda untuk dibuatkan sebuah buku biografi, namun setelah berdiskusi panjang lebar dengan sang penulis buku dan juga penasihatnya Emilio Alzamora, sambil diyakini keduanya bahwa prestasi yang telah dicapai olehnya pada tahun 2013 adalah tahun yang sangat spesial bagi karir dan juga sejarah balap GP, lalu akhirnya ia menyetujui proyek tersebut kemudian.
Marquez dan De Rozas telah berkolaborasi selama berbulan-bulan, untuk memasukan rangkaian peristiwa yang terjadi sepanjang 2013, faktanya bahwa mereka berdua telah mengenal dengan baik satu sama lain membuat proses penulisan menjadi lebih mudah. Jadi sang Juara Dunia tidak mendapat hambatan tatkala memberikan petunjuk bagi si penulis, baik itu dalam hal menulis kebaikan sipebalap maupun keburukan si pebalap. Buku ini berjudul "Los Suenos se Cumplen" yang jika diterjemahkan "Mimpi yang menjadi kenyataan", penulis menggambarkan buku itu sebagai "kesaksian atas apa yang terjadi pada tahun lalu dan buku tersebut menceritakan kejadian selama musim balap tahun 2013 dalam kata dan gambar, akan tetapi idenya adalah untuk mendokumentasikan opini dan pandangan dari sudut berbeda dari tokoh kunci saat didalam paddock yang menggambarkan Marquez sebagai pebalap dan manusia biasa.[dw/timBX]
