MENU
icon label
image label
blacklogo

Panca Fest 2025 : Ketika Modifikator Berbasis Komunitas Motor Menjadi Pioneer Tumbuhnya UMKM

JUN 13, 2025@20:00 WIB | 105 Views

Mengumpulkan para modifikator lintas generasi dan pekerja seni seperti Jakarta Coret sepertinya tidak mudah di wilayah Jabodetabek. Namun sepertinya melalui Panca Fest 2025 yang berlangsung pada 13-15 Juni 2025 di BrickHall Fatmawati City Center Jakarta Selatan. 

Panca Fest 2025 dilahirkan untuk mempertemukan generasi muda dengan dunia otomotif roda dua. Bagian dari rentang panjang dunia otomotif, modifikator dan UMKM yang sedang tumbuh positif. Apalagi kontes modifikasi dari motor matic hingga Big Bike dibuka lebar.

Irene Umar selaku Wamen EKRAF menuturkan, “Panca Fest 2025 tidak hanya fokus pada modifikasi kendaraan, tetapi juga menjadi platform bagi seniman untuk menampilkan karya mereka. Melalui dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Event ini dapat menyajikan pameran seni visual yang diimplementasikan pada kendaraan. Seni dan otomotif bersatu dalam satu acara yang menarik,” ungkap Irene Umar.

Hal ini bisa dilhat pada Keseruan lain yang dihadirkan di BrickHall Fatmawati city Center, Panca Garage dalam gelaran Panca Fest 2025 inj bukan hanya kontes saja, panitia penyelenggara juga menghadirkan kegiatan kegiatan lain seperti Airbush Show, Live grafity and Mural Painting, Flash Tatto dan Fun Riding.

Dukungan juga ditujukan dengan hadirnya Ketua Umum IMI Bapak Bambang Soesatyo di hari hari terakhir gelaran Panca Fest 2025 yang digelar di BrickHall Fatmawati City Center Kawasan Selatan Jakarta, yaitu pada Minggu 15 Juni 2025.

Dalam keterangan pada media yang hadir, dalam dalam ramah tamah dengan ketua Umum IMI sesaat setelah melihat koleksi motor yang ikut dalam Panca Fest 2025. 

IMI selalu mensupport acara komunitas, hobby seperti kontes modifikasi yang memang cukup mendukung industri UMKM termasuk didalamnya builder dan part lokal.  Sekelas Panca FEST 2025 ini memang didukung oleh kekuatan komunitas, jadi industri aftermarket, builder, modifikator hingga owner berangkat dari komunitas. 

"Komunitas yang kita tahu, awalnya hanya meet up, lama kelamaan karena saling bersaing secara kosmetik part, menimbulkan gerakan ekonomi skala UMKM. Dari modifikasi mobil hingga motor, di R4 misalnya spoiler sudah banyak yang di ekspor Italia, Amerika. Di sektor velg memang secara desain dan part lain, berada di wilayah kementerian ekonomi kreatif," terang Bambang Susatyo Ketua Umum IMI Pusat yang akrab disapa Bamsoet.

Disitu mulai terlihat trend part roda dua juga mulai diproduksi lokal. Di Panca Fest  2025 sudah terlihat supply dan demand part lokal menjadi sinergi positif, untuk mendukung industri aftermarket roda dua di tanah air.

Regulasi Motor dan Mobil Kastem Sampai di Titik Terang

Diluar modifikasi yang PnP, ada builder yang memang berkarya di bidang  kastem kalcer. Kalangan modifikator dan builder menunggu payung hukum dari pihak IMI dengan stakeholder terkait. 

"Soal mobil dan motor kastem, nanti kebijakannnya pakai VIN (vehicle identification number), sektor modifikasinya telah bahas melalui Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian dan Kepolisian. Bro Rifat sudah mendapatkan izin dan nopol dari Mustang Cobra miliknya, menggunakan mesin Ford. Saya sendiri bikin Gullwing karya dari Tuxedo Bali, menggunakan mesin Mercy S-Class 2000an menjadi body SL300. Jadi payung hukumnya sudah ada, tinggal pihak kepolisian yang masih menggunakan nomor mesin dan rangka," tambah Bamsoet.

Terkait dengan Panca Fest 2025, menurutnya harus diperbanyak eventnya, IMI Pusat mendukung penuh gelaran Panca Fest 2025, harus lebih besar dan merangkul semua pemain dari semua level. 

"Saya berharap bila hubungan antara komunitas dan industri ini berkembang sampai pada level puncaknya, masyarakatnya maju, industri dan buildernya juga. Misalnya suatu saat nanti di mobil listrik (dengan komponen lebih sedikit dari mobil ICE), bisa ganti-ganti body tanpa masalah. Hari ini Body Mustang GT500 besok kita pakai Mercedes Gullwing SL300, dengan sasis yang sama," ungkapnya.

Problemnya industri motor listrik yang masuk ke Indonesia masih setengah-setengah. Sekalinya masuk terlalu mahal, dan juga yang terlalu murah kualitasnya tidak terjamin. "Intinya pasar mobil elektrik cukup menjanjikan, namun problemnya kualitas baterai dan aftersalesnya," tambahnya.

Sementara dari pihak Panca Garage yang dikelola Irwan Cipto tidak pernah menargetkan Panca Fest 2025 sebagai event yang profit. "Kami mencoba menggandeng kawula muda Gen-Z untuk ikut memeriahkan Panca Fest 2025 ini dengan karya modifikasinya. Ini menjadi wadah bagi seniman muda, pelaku UMKM dan penggiat otomotif dari Gen-Z untuk selalu disupport dan diwadahi serta diekspos secara massive. Terima kasih nanti atas support di Panca Fest 2025," terang Irwan.

Event otomotif dan pelaku seni dalam Panca Fest 2025 ini harusnya lebih banyak, baik dari sisi kosmetik kontes, hingga performance balapnya. Harus ada peran pemerintah daerah untuk membuat sirkuit drag atau balap dengan konsep lebih ramah untuk semua kalangan. [Ahs/timBX]

Tags :

#
modifikasi motor,
#
panca fest 2025,
#
nasib industri kastem

X