MENU
icon label
image label
blacklogo

Yohanes Sugihtononugroho, Hadirkan Platform Investasi Bantu Petani Bernama Crowde

NOV 26, 2018@13:37 WIB | 8,404 Views

Indonesia, negara berbentuk kepulauan yang juga dikenal sebagai negara agraris. Hamparan dataran yang membentang luas, membuat banyak penduduk menggantungkan hidupnya dari bidang pertanian atau perkebunan.

Namun yang menjadi permasalahan adalah, seiring luasnya lahan garapan yang tersedia, tidak diiringi dengan kesejahteraan hidup para petani di Indonesia. Banyak dari mereka justru hidup di atas garis kemiskinan. Berdasarkan kasus tersebut, Yohanes Sugihtonugroho berinisiatif untuk membuat platform bernama Crowde.

Lahirnya Crowde

Inisiatif Yohanes membangun Crowde dimulai dari keresahannya akan kesejahteraan hidup para petani di Indonesia.

“Saya melihat piring nasi saya setiap hari, itu semua berasal dari petani. Tapi kenapa mereka yang paling miskin di Indonesia,” ucap Yohanes.

Crowde merupakan sebuah platform untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai modal kerja petani. Dengan metode crowd-lending, Crowde bergerak sebagai platform permodalan yang mengelola dana masyarakat yang disalurkan pada proyek petani.

“Jadi kita menghubungkan antara petani yang membutuhkan (modal) di desa dengan para pendana. Mulai dari 10 ribu Rupiah kalian bisa mendanai petani, peternak, ataupun perikanan di Indonesia,”tutur Yohanes saat ditemui tim BlackXperience.com.

Keuntungan yang diperoleh petani adalah mereka bisa memperoleh pendanaan sesuai dengan kebutuhan mereka. Sedangkan bagi para investor bisa dengan mudah memonitor sudah sejauh mana uang yang mereka investasikan telah berjalan.

Menurut Yohanes, tujuan utama Crowde bagi para investor adalah bagaimana membuat suatu platform yang benar-benar transparan. Sehingga para investor tidak perlu khawatir dengan dana yang diinvestasikannya.

“Jadi kalian tahu darimana uangnya, kemana uangnya, bagaimana pengolahannya, gimana reportingnya. Semua hal kita bantu. Dengan teknologi, semua itu bisa terjadi,” ujar Yohanes.

Saat mengakses laman Crowde, calon investor bisa memilih beragam projek pendanaan yang menarik bagi mereka. Projek tersebut memiliki nilai keuntungan yang berbeda-beda, tergantung dengan tingkat resiko dari investasi tersebut.

Detail mengenai skema investasi pun dijabarkan dengan cukup detail. Mulai dari pembayaran, ekspektasi keuntungan, lama proyek, lokasi, hingga tingkat risiko.

Saat artikel ini diterbitkan, total sebanyak 14 ribu petani telah bergabung dengan Crowde. Ditargetkan hingga akhir tahun ini sebanyak 25 ribu petani bisa dibantu oleh Crowde.

Lebih bermanfaat lagi

Selain menargetkan lebih banyak petani yang bergabung dengan Crowde, Yohanes juga terus mengupayakan lebih banyak lagi investor yang bergabung. Sehingga roda investasi melalui Crowde bisa berjalan dengan baik.

Kedepannya Yohanes juga berharap akan jauh lebih banyak lagi orang-orang yang terbantu dengan adanya Crowde.

“Kalau tidak kita lakukan dari sekarang, kita bantu petani untuk tetap jadi petani, petani akan terus berkurang, import bertambah, lalu konsumsi akan meningkat. Sehingga kita akan menjadi negara konsumen, padahal kita memiliki kemampuan untuk menjadi produsen,” pungkas Yohanes.

Tags :

#
yohanes sugihtonugroho,
#
crowde,
#
ceo crowde,
#
investasi,
#
investasi crowde

RELATED ARTICLE