MENU
icon label
image label
blacklogo

Christiadi Eka Pandu, Zevin 'Sepatu klasik asal Jakarta '

NOV 07, 2016@13:09 WIB | 2,721 Views

Pernah dengar istilah “Ciptakanlah lapangan kerjamu sendiri”? Ya, nampaknya sekarang ini kian banyak anak-anak muda yang menciptakan lapangan kerja mereka sendiri atas buah kreativitas yang dimilikinya. Salah satunya ialah Christiadi Eka Pandu seorang owner dari Zevin, produk sepatu klasik asal Jakarta yang digawangi oleh lima orang anak muda kreatif.

Pria yang akrab disapa Ade ini mengaku memulai usahanya berkat tugas akhir di masa perkuliahan. Memang di saat kuliah, mahasiswa tingkat akhir di kampusnya diperbolehkan memilih tugas akhir untuk syarat kelulusannya yaitu menyusun skripsi, melakukan kegiatan magang atau mengajukan ide pembuatan bisnis.

Ade dan keempat orang temannya kemudian memilih untuk mengajukan ide pembuatan bisnis, dan dari situlah lahir Zevin yang masih Berjaya hingga sekarang. Berawal dari tahun 2010, Zevin mulanya hanyalah sebuah online store yang menjual sepatu kulit khusus untuk kaum pria. Tak disangka permintaan yang banyak dari para konsumen membuat Ade berpikir untuk lebih mengembangkan dan mulai mendistribusikan produknya ke department store, sehingga Zevin lebih mudah terjamah oleh para pembelinya.

Produk-produk Zevin sendiri terinspirasi dari model-model sepatu klasik, dan dengan menambahkan banyak detail di permukaannya, Zevin menciptakan ciri khas tersendiri dari sepatu buatannya. Kulitas juga menjadi yang paling utama dari Zevin, terbukti sejauh usaha ini berjalan belum ada konsumen yang mengeluh akibat kualitas yang tidak terjaga. Zevin sendiri malah memberikan kemudahan bagi para konsumen, misalnya yang membeli lewat jalur online store, Zevin memberikan kebijakan tukar ukuran apabila setelah sampai di tangan pembeli sepatunya tidak sesuai dengan ukuran.

Produk yang berkualitas ini tentunya melewati proses produksi yang tidak sederhana, Ade membeberkan proses kreatif pembuatan sepatu Zevin kepada tim BlackXperience, “yah seperti biasa kita mulai dengan menggambar atau mendesain sepatu yang akan kita produksi, kemudian kita juga menambahkan banyak detail untuk menjadi ciri khas dari produk Zevin, setelah itu kita masuk ke tahap pembuatan pola, setelah pola selesai kita kemudian meng-cutting kulit yang akan menjadi bahan dasar dari sepatu ini, setelah itu kulit yang sudah terpotong tadi memasuki tahap penjahitan, setelah itu kita rangkai dan dipasangkan sol sepatunya, dan terakhir ketika polanya sudah oke, bentuknya sudah oke, baru kita grading mulai dari size 40 sampai 45.” Jelas pria berkacamata itu.

Zevin juga masih menggunakan tenaga pengerajin lokal dalam proses produksinya, khususnya pada tahapan cutting dan penjahitan. Bukan tak jarang Ade dan Zevin menemui hambatan dalam setiap prosesnya, misalnya sulitnya mendapatkan material yang sesuai dengan standar Zevin. Sering kali Zevin menemukan bahan kulit yang tidak baik sehingga kulit tersebut tidak dapat digunakan dan terbuang sia-sia. Banyak juga material yang benar-benar harus dibangun dari 0 sehingga membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun hambatan tersebut tak dibiarkan berlarut-larut jadi masalah bagi Zevin, dengan ide kreatif yang dimilikinya, Ade berhasil menghilangkan hambatan tersebut dari jalannya untuk terus maju ke depan.

Berbicara soal ide kreatif, Ade juga mengungkapkan apa arti kreatif dan inovatif bagi dirinya

“Bagi saya kreatif itu mampu menciptakan cara yang baru, dalam hal sepatu misalnya walaupun berpatokan pada model klasik kita bisa memodifikasinya agar lebih terlihat modern namun tak meninggalkan kesan klasik itu sendiri, “ tutur pria lulusan manajemen bisnis itu, “sementara inovatif mampu menciptakan sesuatu dari yang sebelumnya tidak ada menjadi ada, misalnya kita bisa menciptakan sepatu yang bisa terbang nah begitulah contoh inovasi menurut saya” imbuhnya.

Ade juga mengharapkan agar generasi muda bisa membuat lapangan pekerjaan baru misalnya dengan membuat usaha seperti Zevin. Ade dan Zevin sendiri mengaku sangat senang jika generasi muda bisa mengikuti jejaknya untuk dapat memulai usaha sendiri. Ade juga menuturkan harapannya ke depan untuk Zevin “Harapannya sih kita bisa menyentuh pasar luar dalam skala yang besar yah, selama inikan masih retail itu juga berkat online store tapi yah kita sudah pernah kirim hampir ke seluruh dunia sih contohnya Kanada, Amerika juga udah sering. Tapi ya kita ingin bisa lebih mendistribusikan secara besar produk kita keluar.” Pungkasnya. [Clo/timBX]

Tags :

#
sepatu klasik asal jakarta,
#
blackicon,
#
christiadi eka pandu,
#
zevin