JUL 15, 2016@15:30 WIB | 1,022 Views
Ketika para perenang tunanetra Paralympic mencapai ujung kolam renang dalam sebuah kompetisi, mereka mendapatkan ketukan pada bagian belakang kepala mereka oleh pelatih sehingga mereka tahu kapan harus berbalik dan menyelesaikan panjang lap lagi.
Blind Cap terbaru dari Samsung dikembangkan dengan Spanish Paralympic Committee dan Cheil Spain, menggantikan tiang ketukan dengan getaran lembut di setiap ujung kolam.
Penanda ini tentu saja tetap dikendalikan, melalui aplikasi Blind Cap yang terpasang pada perangkat smartphone yang digunakan oleh pelatih yang juga terhubung dengan Blind Cap melalui Bluetooth. Pelatih hanya diharuskan untuk menekan sekali pada smartwatch atau ponsel untuk memberitahu perenang.
Topi ini juga mengumpulkan beberapa data aktivitas tentang kinerja perenang. Smart swimming cap ini dibuat hanya untuk para perenang elit namun belum ada konfimasi yang jelas apakah topi ini cocok untuk digunakan pada kompetisi sebaik ketika digunakan saat latihan. Metode yang saat ini digunakan telah hadir sejak kegiatan berenang untuk tunanetra menjadi olahraga Paralympic pada tahun 1960.
Halaman aplikasi Blind Cap Android saat ini mengundang atlet untuk 'menjadi tester' dari aplikasi yang belum dirilis oleh Samsung Spain.[Clo/timBX]
