MAY 19, 2016@21:00 WIB | 1,806 Views
Sebuah cermin body-scanning baru segera bisa bertanya pada Anda, "Cermin, cermin di dinding, siapa yang tersehat dari mereka semua?" Namun tidak seperti cermin ajaib dari kisah Putri Salju, perangkat baru ini secara obyektif akan merespon dengan dimensi tubuh Anda, berat badan dan massa otot, semua ditampilkan pada avatar 3D dari tubuh Anda.
Perangkat, yang disebut Naked, adalah 3D body scanner yang pertama dan fitness tracker yang dirancang khusus untuk orang-orang gunakan di rumah mereka, kata Ed Sclater, co-founder dari Naked Labs, perusahaan yang berbasis di California.
Naked terdiri dari cermin, timbangan dan smartphone app. Cermin full-length dilengkapi dengan sensor sepanjang strip hitam, yang berjalan di sisi cermin. Sensor mengandung teknologi Intel RealSense, yang menggunakan inframerah lightto yang dapat memindai tubuh Anda. Hal ini mirip dengan apa yang Xbox Kinect kerjakan.
Timbangan ini terletak di depan cermin dan berputar 360 derajat dalam 20 detik. Saat Anda berputar pada timbangan, idealnya memakai pakaian olahraga mini dan ketat, sensor akan membuat peta kedalaman 3D dari tubuh Anda di sekitar 30 frame per detik, ujar Sclater.
Setelah tubuh model 3D Anda, yang pada dasarnya adalah avatar hitam-putih mini dari diri Anda selesai, gambar dan data dikirim ke sebuah aplikasi yang dapat Anda buka pada ponsel atau tablet. Hal ini terjadi dalam satu menit setelah Anda turun dari timbangan. Anda dapat memutar avatar Anda, memperbesar bagian tubuh Anda dan menampilkan ukuran tubuh Anda, termasuk persentase lemak tubuh.
Langkah ini dihitung dengan menggunakan metode yang sama untuk tes dunk-tank hidrostatik, yang membandingkan seberapa banyak Anda menimbang dalam air dibandingkan di darat untuk mendapatkan volume Anda yang akurat. Jika Anda menimbang secara signifikan kurang dalam air, yang berarti Anda lebih ringan, Anda mungkin memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi, karena lemak lebih ringan dari air.
Naked adalah "pada dasarnya adalah hidrostatik tes tangki dunk virtual," kata Sclater. Tapi, alih-alih menggunakan air, Naked menggunakan peta tubuh 3D Anda untuk mengekstrak volume Anda.
Sistem ini juga dapat menentukan perubahan otot dan lemak untuk berbagai bagian tubuh Anda dengan menganalisis bentuk, kata Sclater. Misalnya, bentuk lengan dan paha akan terlihat sangat berbeda jika bagian-bagian tubuh didominasi oleh lemak atau otot; lemak umumnya bulat dan kurang rupawan, kata Sclater.
Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk memahami tubuh Anda dan benar-benar melihat perubahannya, kata perusahaan itu. Aplikasi ini menampilkan pita-pita yang membentang di leher, bahu, dada, lengan, pinggang dan kaki dan menunjukkan pengukuran dan persentase otot dan lemak mereka. Aplikasi ini menyimpan pengukuran berturut-turut dan memungkinkan Anda untuk membandingkan mereka satu sama lain, kata Sclater. Misalnya,
"Jika bisep Anda bertambah besar tetapi persentase lemak tubuh Anda turun, Anda dapat mengasumsikan bahwa perubahan itu adalah peningkatan otot," kata Sclater.
Sclater dan mitra bisnisnya, Farhad Farahbakhshian, menciptakan Naked, dengan tujuan untuk memberikan konteks visual kepada seseorang untuk perubahan yang terjadi pada tubuh mereka, kata Sclater. "Produk ini diciptakan untuk siapa pun yang ingin mendapatkan pengetahuan untuk mengendalikan kesehatan dan kesejahteraan mereka," kata Sclater, apakah itu berolahraga santai untuk atlet yang memiliki orientasi pada tujuan.
Sclater dan Farahbakhshian mengatakan mereka telah menerima tanggapan positif dari orang-orang yang telah mencoba Naked. Hampir setiap orang yang telah mencoba sistem ini mengatakan, "Wow, saya terlihat lebih baik daripada yang saya pikir saya lakukan," kata Sclater. Tampaknya pandangan objektif selalu lebih baik daripada persepsi orang tentang diri mereka sendiri, tambahnya.
Naked dapat di-preorder saat ini untuk harga pemesanan US $499 (sekitar Rp 6,6juta) dengan deposit US $95 (atau sekitar Rp 1,2juta). biaya secara bertahap akan meningkat selama 10 bulan ke depan hingga mencapai harga eceran US $999 (Rp 13,3juta), menurut perusahaan. Pengiriman pertama diharapkan akan mulai pada bulan Maret 2017, kata Sclater.
