NOV 09, 2017@22:00 WIB | 794 Views
Uber tak pernah menutup keinginannya untuk memperkenalkan layanan ride sharing yang berjalan di udara. Bahkan Uber telah membicarakan proyek ini secara rinci. Proyek ini disebut naikan dan bayangkan layanan ini membawa penumpang kemanapun mereka pergi.
Demi terealisasinya rencana ini, Uber telah menggandeng NASA untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak untuk mengelola rute layanan Uber terbang di udara.
Chief Product Officer, Jeff Holden menyebutkan bahwa ini adalah kontrak formal pertama NASA yang mencakup wilayah udara dengan ketinggian rendah, bukan di luar angkasa. Seperti kita ketahui, NASA memang dikenal dengan pekerjaannya yang berurusan dengan segala macam hal di luar angkasa.
Jeff juga mengungkapkan bahwa Uber akan mulai menguji mobil penumpang yang berisi empat penumpang, untuk bisa melesat hingga 200 mil per jam di Los Angeles pada tahun 2020. LA akan menjadi tempat uji coba kedua, setelah yang pertama akan dilakukan di Dallas.
Pada dasarnya, NASA akan menciptakan sistem kontrol lalu lintas udara untuk Uber, yang memungkinkan armada Uber dapat mengudara. Uber memastikan bahwa layanan ini akan berjalan dengan sangat efisien.
Seperti contohnya, sebuah perjalanan dari LAX ke Staples Center yang biasanya menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam. Tapi dengan teknologi yang nantinya akan mereka ciptakan, dapat memangkas waktu hingga hanya butuh 30 menit saja.
Bila dipikir-pikir, projek ini seperti imajinasi. Menghadirkan layanan taksi Uber yang akan terbang di udara. Tapi jika melihat Uber yang telah mengajak NASA untuk berkolaborasi, sepertinya ini bukan merupakan proyek main-main. [Hlm/timBX]
