FEB 01, 2018@14:00 WIB | 2,864 Views
Nissan X-Trail sudah menonjol di segmen SUV kelas menengah berkat tambahan dua kursi. Baris ketiga mungkin sempit, tapi anak-anak tetap bisa masuk bila keadaan mengharuskan itu, sehingga menghindari situasi "Saya pikir kayaknya kita memerlukan dua mobil". Tiga generasi dalam tiga baris, sebuah mobil keluarga yang tepat.
Juga membantu tujuan gen ketiga X-Trail dimana arah styling barunya bergerak menjauh dari bentuk kotak seperti dua generasi pertama. Model T32 yang sekarang ini ganteng dan memiliki ukuran dan sosok yang pas.
Tengok sekeliling X-Trail baru ini dan kesan pertama adalah SUV modern dengan proporsi menarik dan detail yang tajam. Dia mendapat sepasang fender roda yang menonjol dan detail menarik di sekitar wajahnya; lampu depan dan gril 'V' ditempatkan di dalam ruang negatif di bawah bonnet. Namun, SUV tersebut tidak segera dikenali sebagai hybrid. Ya, di depan, ada emblem hibrida biru dan Anda bisa tahu dari belakang juga, tapi penampilan dirinya pada umumnya, cukup standar.
Seperti eksterior, interiornya juga segar. Sentuhan indikator terpusat di tengah sudah hilang, seperti banyak pernik unik lainnya. Sebagai gantinya muncul dasbor baru yang benar-benar modern dengan konsol tengah 'V' yang menonjol, sebuah cluster instrumen yang terlindungi dan dasbor berkontur bagus.
Plastik pintu dan fasia dikerjakan dengan baik, dan terasa cukup mewah. Dengan pengecualian ruang kepala baris kedua, ruang penumpang cukup memadai. Anda juga mendapatkan gimmick pintar seperti cup holder yang bisa didinginkan, layar 7.0 inci, navigasi satelit, konektivitas data smartphone dan tampilan kamera mundur bird-view.
Seperti disebutkan sebelumnya, tidak banyak yang bisa dikatakan melihat fakta bahwa dia adalah sebuah hibrida dari luar. Di bagian dalam, layar di panel instrumen memberi tahu Anda bagaimana energi mengalir dan ada mode Eco, tapi sekali lagi tidak ada yang benar-benar menonjol dan meneriakkan 'Hybrid'.
Powertrain bensin-listrik hibrida di balik kap mesin X-Trail memberikan 144.9 hp dari mesin pembakaran dan 40,3 hp dari motor listrik RM31. Mesin pembakaran internal X-Trail Hybrid adalah unit 2.0 liter yang sama dengan varian 2.0 2WD-nya, namun mesin MR20DD telah dioptimalkan untuk sistem hibrida – seperti low-friction oil seal.
Mobil ini menggunakan sistem pintar Nissan Intelligent Dual Clutch Control adalah sistem hibrida paralel satu motor, dua kopling. Jangan keliru dengan gearboks twin-clutch biasa, "twin clutch" di sini mengacu pada kopling antara mesin bensin dan motor listrik, dan kopling antara motor listrik dan Xtronic CVT. Bukan dua kopling dalam transmisi CVT-nya.
Dampaknya, tenaga mesin dan motor dapat disalurkan secara mekanis ke transmisi tanpa adanya torque converter. Setup ini juga memungkinkan mobil bergerak dengan energi listrik saja karena motor listrik dapat menjalankan roda melalui gearboks meski mesin bensinnya mati. Melaju tanpa mesin bensinnya menyala saat di tol dimungkinkan saat kaki Anda lepas dari pedal gas, dengan kecepatan di bawah 120 km/jam. Tidak ada tombol untuk mengidupkan mode EV, seperti yang ada di Toyota Prius.
Pada perjalanan pendek, kami menemukan pengendaraan X-Trail cukup baik jika dibawa dengan santai. Awalnya Anda lepas landas dalam mode listrik, dan ini terasa enak, tapi mobilnya merespons dengan lebih baik begitu mesin bensinnya menyala. Hal ini terjadi sekitar 30 km/jam atau bila Anda menggunakan banyak throttle. Ritme putaran bawah mesin cukup responsif dan pengisian torsi listrik membuatnya asyik untuk dikendarai, dengan memberikan beberapa tendangan ekstra.
Dan selama Anda membejek secara halus pedal gasnya, Anda benar-benar bisa merasakan performa sejatinya. Pacu lebih keras dan rengekan CVT mulai terasa. Ini bisa sangat membuat frustrasi karena Anda harus benar-benar menunggu dia ‘hidup’; Juga mesin dan gearbox CVT juga bukan yang paling halus.
Suspensi, bagaimanapun, cukup nyaman. Ia terasa lembut dan bersahabat pada kecepatan perkotaan dan menyerap lebih banyak beberapa bagian kasar permukaan aspal dengan baik. Tetap saja, tidak sempurna saat Anda melaju lebih cepat dan ini karena setting terasa terlalu lembut. Remnya, dengan sistem regeneratifnya, juga cukup kenyal. Kesampingkan semua itu, kemudi cukup bagus dan meskipun banyak pergerakan, masih bisa mengarahkan mobil cukup akurat.
Apa yang bagus tentang Hybrid ini adalah tidak begitu banyak mode drive. Anda masuk, start mesin, pilih D dan lalu tinggal gas melaju saja. X-Trail Hybrid juga memberikan penghematan bahan bakar 20 hingga 30 persen lebih banyak.
Nissan bilang bahwa keunikan baterai lithium-ion yang dimilikinya adalah dia bisa mengisi dan melepaskan daya listrik dengan cepat memungkinkan kontrol motor dan kendali kopling saat kecepatan tinggi begitu presisi, yang mengarah pada kelancaran saat start dan pergeseran gigi yang gesit.
Terletak di belakang kursi belakang, baterai juga mengurangi volume kargo, dari kapasitas kargo 550 liter menjadi 400 liter. Kedua poin ini bukanlah kekurangan fatal pada kasus X-Trail Hybrid; Tapi jika dua jok darurat asli mobil itu menarik minat Anda, maaf, Anda tidak bisa memilikinya.
Menggabungkan akselerasi layaknya versi 2,5, karakter dari model 2.0 dan efisiensi yang terbaik di kelasnya, akan dengan mudah membuat X-Trail Hybrid pilihan yang logis. Sayangnya, posisi baterai seperti disebutkan di atas berarti Hybrid ini hanya tersedia sebagai 5 seater, menghapus salah satu nilai jual yang unik dari X-Trail.
X-Trail Hybrid masuk ke Tanah Air dengan cara diimpor utuh dari Jepang oleh Nissan Motor Indonesia, jadi harganya cenderung tinggi. Rp 650 juta untuk memulainya. Tapi apa yang Anda dapatkan untuk uang Anda, adalah SUV yang efisien dan relatif bersih. Memiliki kabin yang nyaman dan up-to-date, pengendaraan yang bagus, performanya lumayan, dan selama Anda tidak menetapkan harapan terlalu tinggi, cukup menyenangkan untuk dikemudikan juga. Apa yang membuat SUV baru ini unik adalah dia menjadi SUV Hybrid satu-satunya yang dijual di sini, dan itu, jika Anda tertarik, bisa jadi alasan terbaik untuk membelinya. [bil/timBX]
Spesifikasi Nissan X-Trail Hybrid
Dimensi 4.640 mm x 1.820 mm x 1.720 mm
Sumbu roda 2.705 mm
Mesin MR20DD 4 Cylinder, Dual CVTCS
Kapasitas 1.997 cc
Tenaga 169 hp
Torsi 233 Nm
Transmisi Automatic CVT
Berat 1.561 kg (kosong)
Suspensi MacPherson Strut & Independent Multi Link (depan & belakang)
Ban 225/60 R18
Harga Rp 650 juta