MENU
icon label
image label
blacklogo

Hyundai Santa Fe: SUV Asia, Rasa Amerika

MAR 21, 2019@12:45 WIB | 2,668 Views

Hyundai Santa Fe memang sudah sejak lama dirilis oleh Hyundai Motor Corporation. Membuka tahun 2001, Hyundai America merilis SUV pertamanya, dengan basis awalnya dari Hyundai Sonata. Awal dari kemunculan SUV mid-size ini, pernah dikritisi oleh para jurnalis otomotif di Amerika, karena tampang dari SUV ini kurang menarik. Namun ternyata, jumlah pembeli Santa Fe ini melebihi ekspektasi perusahaan asal Korea Selatan ini, dan menjadikan Santa Fe sebagai ujung tombak keberhasilan penjualan mobil Hyundai di Amerika Serikat.

(Perkenalkan, Hyundai Santa Fe 2019 tipe XG)

Tapi sekarang ini kita tidak membahas mengenai perkembangan SUV terkenal milik Hyundai ini. Disini kami akan membahas generasi keempat dari hyundai Santa Fe, mengenai dari driving experiencenya, ekspresi mengenai tampangnya, dan lain-lain yang kami temukan di SUV terbaru ini.

(Grill yang besar menambah kegagahan dari mobil ini)

Tim berkesempatan untuk menguji coba All New Santa Fe, dengan tipe unit yang digunakan XG. Terbersit rasa kurang sreg, karena tidak mendapatkan tipe tertingginya yaitu Grand New Santa Fe, karena banyak sekali fitur yang di dapat. Okelah, tidak mendapatkan tipe tertinggi pun tak masalah. Ketika melihat pertama kali melihat mobil ini hadir di kantor kami, kesan pertama yang didapat adalah, gagah!

(Mobil ini menggunakan mesin 2.4 L bensin N/A, dengan 8 percepatan, menghasilkan tenaga 170 Hp dan torsi 225 Nm)

Kesan pertama adalah berasal dari grillnya yang sudah berdesain diamond, yang menarik perhatian mata saya. Besarnya model grill terbaru ini menambah kesan gagah, besar, dan betul-betul ini merupakan SUV kelas atas. Selain itu, juga ada lampu Day Time Running Light (DRL) yang sudah LED yang memanjang bagai alis mata. Tidak hanya itu saja, lampu utama, dim, dan fog lamp ternyata terpasang rapi di bagian bawah, khas SUV masa kini, yang membuat posisi head lamp atau lampu utama berada di bawah.

(Head Lamp Hyundai Santa Fe)

Head Lamp Hyundai Santa Fe 2019 menggunakan projector head lamp, dengan lampu sein dan lampu dim masih menggunakan halogen biasa, juga lampu kabut (fog lamp) juga masih menggunakan halogen biasa. Nah, jika ditelisik ternyata ada lubang disamping dibagian head lamp dkk. Lubang tersebut memang sengaja diberikan agar memberikan unsur aerodinamika di SUV ini. Selain itu, Bagi saya, hadirnya desain kap mesin yang baru ini membuat Santa Fe lebih terlihat gemuk dan lebih besar.

(Fog Lamp masih berupa halogen)

Pindah ke bagian samping, ternyata terlihat garis lurus yang memanjang dari lampu DRL nya. Tak hanya itu saja, karena memang ini sebuah SUV, Hyundai pun memberikan fender yang bisa dikatakan cukup membuat mobil ini terlihat gemuk. Hyundai Santa Fe 2019 ini menggunakan velg 19’’ two tone, dengan suspensi Mac Pherson strut type bagian depan, serta Multi-link type untuk bagian belakang. Agar menambah kesan mewah, Hyundai juga memberikan strip line warna aluminium, di bagian frame kaca Santa Fe. Tak lupa pula, ada roof rail yang melekat di atasnya.

(roof rail ditambahkan agar lebih terkesan wild)

Pindah ke bagian belakang, menurut kami disini titik ‘erotis’nya bagi mobil ini. Bagian pintu yang sedikit naik, dan juga knalpot besarnya, yang mengeluarkan bunyi pembakaran yang halus. Tapi tunggu, jangan lupakan bagian lampunya. Desain lampu belakang pun lebih ke arah 3D, jika dihidupkan, dengan titik-titik lampu terletak semakin ke dalam. Khusus lampu sein dan lampu reverse, diletakkan di bagian bawah, tidak masalah bagi kami dengan desain ‘pembagian’ lampu di SUV ini, mengingat lampu belakang lebih sempurna jika dipisahkan dari sein dan lampu mundur.

Puas dari sisi luar, beralih ke dalam. Kesan awal ketika masuk ke kabin Hyundai Santa Fe tipe XG ini sangat mewah, karena ketika kita masuk, sudah disambut dengan tulisan ‘Santa fe’ di bagian foot stepnya. Namun kemewahan ini seakan-akan sirna, lantaran media entertain yang berupa layar di tengah-tengah itu terlihat sedikit norak. Kenapa tidak? Lantaran mobil semewah ini masih memakai layar seperti itu, dan pilihannya hanya radio AM/FM, media untuk mengkoneksikan Bluetooth dan sejumlah fitur seperti mobil dibawah 200 jt.

Meskipun begitu, perasaan lesu karena layar tersebut terobati dengan dashboard yang luas ini. Sebagai tambahan, saya pernah makan menggunakan piring, lalu saya letakkan di atas dashboard nya, karena ini sangat luas, seperti sebuah meja, sangat menarik. Bahan dashboard pun juga sudah soft touch. Lanjut, di bagian ini juga SUV ini sudah dibekali AC dual zone, dan ada plasmanya, sehingga lebih terasa bersih.

Lanjut, untuk bagian pengemudi, setir sudah diselimuti bahan kulit dan jahitannya yang menawan, plus mainan jempol berupa tombol assist ketika berkendara. Untuk dibagian kiri, memang lebih dominan kearah entertain, seperti mengganti channel, dan mengatur suara. Untuk disebelah kanan, ini memang dikhususkan untuk bantuan pengendara, seperti mengganti panduan layar MID, dan juga cruise control. Lampu disini juga sudah auto, dan begitu pula dengan wipernya. Tak hanya itu, agar jari-jemari tak bosan dengan tombol yang ada di setir, Hyundai Santa Fe ini juga sudah dibekali dengan paddle shifter.

Ya, memang di bagian kanan setir ada pengaturan lampu, namun kami tidak pernah menggunakannya. Setir juga sudah tilt dan telescopic, serta memiliki start/stop engine. Mobil ini menggunakan transmisi automatic 8 percepatan, dengan tiga mode berkendara, seperti comfort, eco, dan sport. Selain itu, juga ada tombol autohold, sehingga dikemacetan pun, anda tidak perlu menggunakan rem tangan dan memindahkan gigi. Serta ada Descent Hill Control, sehingga tidak perlu khawatir jalanan menurun, karena mobil akan mengerem perlahan secara otomatis, menuruni jalan.

Bagian bangku khususnya pengemudi jauh lebih empuk, dengan tambahan busa dibagian pinggang, dengan tujuan agar tidak pegal berkendara lama. Saya sendiri sangat menyukai berkendara dengan SUV ganteng ini. Hanya, electric seat bisa digunakan di bagian driver saja. Bahan door panel pun juga sudah memiliki soft touch dengan jahitan asli tentunya. Power window juga sudah tersedia auto untuk keempat kaca.

Cukup disitu saja kemewahannya? Belum. Pindah ke barisan kedua, anda akan merasakan kenyamanan yang luar biasa, karena leg room yang luas, dan juga mobil ini dilengkapi dengan panoramic sun roof, yang membuat mobil ini lebih berkesan mewah. Terdapat cup holder di tiap sisi pintu, serta di bagian tengah dekat dengan lubang AC di row kedua. Nah, lantaran ada panoramic roof, lampu di bagian tengah dipindahkan ke samping, dekat pintu, dan sudah LED.

SUV ini ternyata dilengkapi bangku dibaris ketiga, dan bukan ‘+’ lho. Sehingga bisa digunakan orang dewasa. Dasar memang mobil AS, di bangku baris ketiga pun kita tidak akan kesepian, karena dilengkapi pengaturan AC tersendiri dan juga lubang colokan 12V. Tentunya ketiga row ini dilengkapi dengan safety belt.

Sip, kurang rasanya jika tidak menjajal SUV ini. Oleh karena itu, kami menjajal kota Jakarta dengan Santa Fe tipe XG. Rasa pertama yang kami dapat adalah, setir di mobil ini tidak terlalu berat, dan selalu mengarah ke center. Selain itu, suspensinya yang nyaman tidak membuat kami mabuk ketika berkendara. Memang, ada mobil yang diciptakan dengan suspensi yang keras, atau kelewat empuk. Kalau yang ini 50:50. Memang ada perbedaan ketika mencoba ketiga drive modenya. Eco, kami rasa sangat lamban dan kurang responsive ketika diajak akselerasi, comfort sedikit responsive, dan Sport  yang menurut kami ngejambak tarikannya, dengan catatan kalian harus tahu caranya.

Menurut pengalaman kami, untuk mendapatkan tarikan yang sempurna, kalian harus menekan pedal gas secara perlahan, tidak dengan menekan secara penuh langsung (hentakan). Jika dengan cara hentakan, gas akan mengalami delay dan membuat mobil ini tidak konstan tarikannya. Namun dari tarikan tak konstan itu, tersimpan energi yang seakan-akan ingin meledak. Nah, ketika menekan pedal gas secara hentakan, gas akan tertahan sekitar 2-3 detik, dan langsung membuat akselerasi penuh. Hati-hati jika tidak mampu menahan lajunya ya BlackPals. Karena mobil ini menggunakan mesin bensin 2,4 liter N/A dengan tenaga 170 Hp dan torsi 225 Nm yang cukup boros. Bayangkan saja, untuk melewati kemacetan di Jakarta ini, Santa Fe XG ini mengkonsumsi bahan bakar 5-6 km/liter, dan di jalan sepi sekitar 8 km/liter.

(Bagasinya luas, nampung berapa banyak barang ya?)

Ada yang menggelitik ketika menggunakan mobil ini. Ketika saya memundurkan mobil, ternyata tipe XG ini memiliki kamera belakang untuk mundur, yang dibuat di spion tengah. Sangat kecil bagi saya, apalagi yang berkacamata. Namun, tampilan ini sebenarnya masih sangat membantu jika ingin mundur, ya setidaknya membantu selain spion samping yang tanpa sensor, dan juga dengan parking sensornya.

(pengaturan AC, tombol untuk merebahkan jok ketiga juga tersedia)

Dari semuanya ini, mobil ini berada di titik harga Rp 525 juta, dan kami sangat puas. Mobil yang dibuat ini memang berasa seperti mobil keluaran AS, namun memiliki segudang fitur justru menjadi agak lumpuh ketika tiba di Indonesia. Alasannya simple, karena perusahaan mencocokkan pasar di Indonesia. Toh, jika kalian ingin versi AS nya, coba saja bertanya ke dilernya apakah bisa menghadirkannya di Indonesia.

(Bagaimana, kepengen punya mobil ini?)

Namun, Hyundai Motor Indonesia membekali mobil ini dengan service gratis selama lima tahun, dan gratis jasa selama 7 tahun. Intinya, kami sangat puas dengan mobil ini. Bagi kalian BlackPals yang ingin menguji ketangguhan SUV ini, bisa langsung mendatangi diler Hyundai di daerah kamu, dan buat BlackPals di Jakarta, bisa mampir ke Hyundai Simprug.[prm/timBX]

Tags :

#
autoreview,
#
hyundai,
#
hyundai motor corp,
#
hyundai santa fe,
#
suv,
#
mewah,
#
drl,
#
hyundai sonata,
#
suv mewah,
#
all new santa fe,
#
bensin empat silinder,
#
korea selatan,
#
amerika,
#
velg two tone,
#
life style suv,
#
the grand santa fe,
#
santa fe