JUL 28, 2023@09:30 WIB | 216 Views
Volkswagen telah mengumumkan bahwa mereka menginvestasikan 700 juta dolar AS (Rp 10,5 triliun) pada pembuat kendaraan listrik China, Xpeng untuk bersama-sama mengembangkan model listrik baru untuk pasar China. Kesepakatan itu akan membuat pembuat mobil Jerman memperoleh 4,99% saham dan kursi dewan di Xpeng, kata CEO Volkswagen China, Ralf Brandstaetter melalui postingannya di LinkedIn.
Menurut perjanjian kerangka kerja teknologi mereka, kedua perusahaan akan memperkenalkan dua kendaraan listrik menengah untuk China pada tahun 2026. Kedua model akan diberi lencana sebagai Volkswagen tetapi menampilkan teknoloogi Xpeng tentang perangkat lunak dan mengemudi otonom.
Model-model baru diharapkan untuk menutup celah dalam jajaran produk VW di China, di mana pasar untuk EV, yang dikategorikan sebagai kendaraan energi baru, telah tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan, membuat pembuat mobil Jerman tertinggal dari pesaing lokal serta Tesla.
Brandstaetter mengatakan langkah tersebut akan memungkinkan Volkswagen memperluas posisinya di China dengan memanfaatkan segmen pelanggan baru dan menghadirkan EV baru yang cerdas dan terhubung sepenuhnya ke pasar dengan cara yang lebih cepat.
Alasannya, karena sudah lebih dari 30% kendaraan yang baru terdaftar di China sudah dialiri listrik. Titik puncak diharapkan pada tahun 2025, ketika angka itu akan mencapai 50%. "Kami akan memanfaatkan potensi pertumbuhan pasar yang sangat besar ini," lanjut Brandstaetter dalam postingannya.
Untuk Xpeng, kemitraan ini akan menawarkan akses ke rantai pasokan dan kemampuan sumber Volkswagen selain meningkatkan reputasinya melalui asosiasi dan penggunaan teknologinya.
Secara terpisah, VW Group juga mengumumkan rencana kerja sama lebih lanjut antara Audi dan produsen mobil China SAIC untuk mengembangkan model untuk China. Modelnya belum dipastikan, tetapi perusahaan mengatakan mereka akan berada di segmen yang belum terwakili oleh Audi saat ini. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber