MENU
icon label
image label
blacklogo

Toyota Habiskan Dana Rp 200 Triliun Untuk Pengembangan Baterai Tahun 2030

SEP 08, 2021@10:00 WIB | 676 Views

Toyota baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka bertujuan untuk menggelontorkan dana sebesar $14 miliar atau setara dengan Rp 200 triliun ke dalam pengembangan teknologi baterai.

Langkah tersebut akan membuatnya berinvestasi lebih banyak dalam paket daya lithium-ion dan baterai solid-state. Eksekutif Toyota mengatakan dalam konferensi pers online, bahwa perusahaan mengharapkan untuk memotong setengah biaya produksi baterai pada paruh kedua tahun 20-an. Pada saat itu, ia juga mengharapkan untuk memiliki baterai solid-state di jalan dan mengatakan bahwa mereka telah memulai uji coba prototipe yang berfungsi tahun lalu.

Chief Technology Officer Toyota, Masahiko Maeda, mengatakan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menggunakan baterai solid-state tidak hanya pada kendaraan listrik penuh, tetapi juga pada hybrid. Namun, itu akan tergantung, apakah para insinyurnya dapat mengembangkan baterai dengan keseimbangan yang tepat antara output daya dan stabilitas.

Itu tidak akan semuanya solid-state. Toyota juga berencana untuk mengkomersialkan baterai lithium-ion generasi berikutnya pada paruh kedua dekade ini yang akan membantu memangkas biaya dan meningkatkan kinerja kendaraan listriknya. “Dengan membangun sistem untuk pengembangan dan pasokan, kami akan mempromosikan penyebaran kendaraan listrik, termasuk BEV,” kata Maeda.

Baca juga: Rendering Toyota Corolla, Model dan Performa Terinspirasi Toyota AE86

Sementara itu, Toyota mengharapkan untuk mendapatkan lebih banyak kehidupan dari baterai nikel-metal hidrida generasi lama berkat struktur sel "bipolar" yang baru dikembangkan. Strukturnya tampaknya memungkinkan baterai menggandakan kepadatan dayanya dan digunakan musim panas ini di compact hybrid Toyota Aqua / Prius C.

Secara total, Toyota berharap untuk mengamankan pasokan baterai 200 gigawatt-jam pada tahun 2030, naik dari target awal mereka sebesar 180 gigawatt-jam. Itu akan memungkinkannya untuk menjual delapan juta kendaraan listrik pada tahun 2030, termasuk dua juta EV dan kendaraan sel bahan bakar hidrogen .

“Kami berfokus pada keselamatan, masa pakai yang lama, dan kualitas tingkat tinggi untuk menghasilkan baterai yang baik, murah, dan berkinerja tinggi. Yang paling dihargai Toyota adalah mengembangkan baterai yang dapat digunakan pelanggannya dengan tenang,” pungkas Maeda.[ibd/timBX]

Tags :

#
toyota,
#
mobil toyota,
#
pengembangan baterai,
#
pengembangan baterai tahun 2030