JUL 04, 2018@15:00 WIB | 719 Views
Dalam persaingan mengurangi emisi kendaraan, produsen mobil harus punya dua pilihan: baterai dan sel bahan bakar hidrogen. Mercedes-Benz telah mengatakan sederet rencana untuk mobil listrik baterai dan versi bertenaga baterai untuk van seperti Sprinter dan Vito. Selain upaya menyematkan teknologi hybrid ini, Konsep Sprinter F-Cell baru dari Mercedes –Benz menunjukkan bahwa mereka belum “melenyapkan” bahan bakar.
(Daimler memperkenalkan Sprinter Konsep dengan F-Cell dan juga baterai)
Konsep penggerak belakang Sprinter F-Cell ini menghasilkan tenaga 147 Hp dan torsi 349 Nm. Tiga tangki yang dipasang di bawah lantai dapat menyimpan cukup hidrogen untuk perjalanan sejauh 300 kilometer. Tangki lain dapat ditambahkan ke bagian belakang kendaraan, dan dapat meningkatkan jangkauan hingga 500 km.
(Mobil konsep ini pun sudah resmi untuk diproduksi massal)
Seperti varian Mercedes-Benz GLC hidrogen-powered, Konsep Sprinter F-Cell juga dilengkapi dengan baterai kecil untuk melengkapi sel bahan bakar, sehingga menambah jarak berkendara hingga 30 km.
“Strategi Daimler tidak memberikan jawaban dogmatis, ideologis untuk pertanyaan ini tetapi malah membuatnya bergantung pada manfaat pelanggan sebaik mungkin," kata Juru Bicara Daimler.
(Selain F-Cell, Daimler juga mengeluarkan GLC F-Cell)
Mercedes telah berkomitmen untuk menempatkan eSprinter bertenaga baterai ke dalam produksi massal, namun hingga kini belum mengatakan kapan akan diproduksi. Mercedes juga sedang merencanakan produksi terbatas dari GLC F-Cell. Kedua model juga menggunakan baterai untuk menambah jarak berkendara dua model ini.[prm/timBX]
