MENU
icon label
image label
blacklogo

Ternyata Mobil Dengan Bahan Bakar Fosil Susah Digeser Dominasinya

MAR 16, 2020@19:00 WIB | 599 Views

Alasan kenapa mobil dengan pembakaran internal tidak gampang disisihkan oleh kehadiran mobil listrik. Mungkin Anda berfikir BlackPals, suatu saat Anda mengoleksi sebuah mobil listrik di rumah Anda. Keinginan tersebut didorong kuat sebagai bagian dari kampanye pengurangan emisi karbon, meski pikiran Anda tidak dibarengi dengan turunnya pengguna mobil dengan mesin pembakaran internal. Bahkan jumlahnya masih cukup besar di belahan dunia saat ini.

Mobil listrik memiliki rintangan. Salah satu problem terbesarnya adalah kepadatan energi yang harus disimpan dalam ruang yang besar. Sementara gasoline lebih padat dari sel baterai lithium ion. Untuk memberikan kapasitas yang sama, butuh ruang lebih banyak untuk baterai. Sementara mobil listrik dengan paket baterai yang besar dan berat akan semakin tidak efisien.

Secara volume, bensin memiliki 13 kali ukuran lebih padat dari baterai lithium ion terbaik. Kepadatan energi baterai mobil listrik bakal semakin meningkat, seiring perkembangan kimia di masa depan. Diluar itu, gasolin dari bahan fosil masih menjadi favorit.

"Isu lainnya adalah biaya, mobil listrik memiliki ambang batas profitabel lebih dibanding model mesin dari pembakaran internal," ujar Jason Fenske dari Engineering. 

Agar mampu bertahan, mesin dengan pembakaran internal harus semakin efisien, agar menghasilkan impact besar terhadap efisiensi mesin dan tetap digunakan masyarakat.

Meski banyak model mobil listrik yang dijual, sedikit sekali masyarakat yang membeli mobil listrik. Pasar global di tahun 2019 kemarin tercatat hanya 2 persen peredaran mobil listrik. Ditambah dengan kemampuan dealer dalam menjual mobil cukup lemah, disamping fasilitas infrastruktur fast charging cukup minim dan hanya tersedia dikota-kota besar.

Sementara Nissan Leaf sendiri meski sudah menjadi mobil listrik tetap saja memproduksi mobil dengan mesin pembakaran internal. Nissan Leaf memimpin yang pertama market mobil elektrik. Namun Nissan secara efektif memproduksi mesin dengan kompresi variable  ke lini produksi mereka.

Antara Ford Mustang dan Chevrolet Camaro sekarang menyediakan mobil dengan transmisi otomatis 10 percepatan, guna memaksimalkan efisiensi, termasuk teknologi start stop engine untuk menghemat bahan bakar lebih banyak. Sementara mobil listrik masih berebut market share, mobil dengan teknologi hybrid bakal mempunyai jembatan atas perang dua kiblat mesin tersebut.[Ahs/timBX]

Tags :

#
electric car,
#
lithium ion,
#
combustion engine