MAY 20, 2022@17:00 WIB | 575 Views
Lotus saat ini telah beroperasi secara eksklusif sebagai produsen khusus mobil sport untuk seluruh jajarannya, era elektrifikasi yang semakin meluas, mendorong Lotus untuk memperluas ambisinya.
Setelah meluncurkan All Electric SUV Eletre dan mendapat suntikan dana dari Geely, Lotus berambisi untuk menjual 100.000 kendaraan setiap tahun pada tahun 2028. Meskipun itu mungkin tidak terdengar banyak, jika Anda mempertimbangkan bahwa Toyota dan Grup Volkswagen masing-masing rutin menjual 10 juta unit setiap tahunnya, 100.000 merupakan angka yang cukup monumental bagi Lotus.
Padahal, pabrikan mobil asal Inggris itu hanya berhasil memproduksi 1.710 unit kendaraan pada tahun lalu. Tidak hanya itu, Lotus membutuhkan waktu 70 tahun dari pembentukannya pada tahun 1948 untuk memproduksi mobil ke 100.000-nya, Evora berwarna merah yang diluncurkan dari jalur produksi pada Agustus 2018. Itu rata-rata lebih dari 1.400 kendaraan per tahun selama 70 tahun.
Saat berbicara dengan pihak publikasi asal Australia, Drive, tentang rencana produksi perusahaan, direktur pelaksana, Matt Windle, mengatakan bahwa sejumlah EV akan mendorong pertumbuhan."Secara global, SUV Lotus Eletre 2023 akan mulai dipasarkan, tetapi tidak akan tiba di Australia hingga 2024. Kami kemudian memiliki Panamera-fighter empat pintu [Tipe 134] segera setelah itu, SUV [Tipe 135 medium] lainnya pada tahun 2025, dan akhirnya mobil sport kami yang berdedikasi dan menarik [Tipe 136] pada tahun 2026," tegasnya.
Harga Lotus Eletre dibanderol mulai dari sekitar $ 100.000 (Rp 1,46 miliar) dan akan dibuat secara eksklusif di Cina. Model ini bertindak sebagai saingan alternatif all electric untuk Porsche Cayenne dan akan memasuki pasar dengan baterai melebihi 100 kWh dan memberikan jangkauan sekitar 373 mil (600 km). Ini juga akan mendukung pengisian 350 kW. Model entry-level 592 hp dan harus mencapai 62 mpj (100 km/jam) dalam waktu kurang dari 3 detik dan mencapai kecepatan tertinggi 160 mpj (257 km/jam). [ibd/era/timBX] berbagai sumber.
