MENU
icon label
image label
blacklogo

Lamborghini Morohoshi: Dari Nol Menjelma “Underground Hero”

DEC 17, 2020@12:00 WIB | 2,022 Views

Nama morohoshi mungkin tidak dikatakan kepada menjadi legenda saat ini. Dibandingkan beberapa jenis geng mobil lainnya  di jepang, morohoshi atau morohoshi keluarga boleh dikatakan tergolong muda. Meski begitu, popularitasnya telah membubung tinggi setelah  membuat video di youtube oleh Lukas Huxham dan Media Maiham.

Go internasional dimulai dengan video “Underground Hero : Love To Hate Me” yang dibuat di 2013 dan saat ini telah disaksikan oleh 3.4 juta penonton!. Setelah itu popularitasnya terus meningkat. Pada tahun 2015 , Shinichi Morohoshi menjadi karakter di terkenal video game “Need For Speed”.

Popularitas ini bermula dari keunikan dan keberanian Morohoshi-san dalam memodifikasi supercar favoritnya, Lamborghini. Ditambah asosiasinya dengan dunia malam dan mafia Jepang, Yakuza membuat pesonanya sendiri dari modifikasi gaya Morohoshi.

Dalam ulasan kali ini kita akan membahas tentang Morohoshi dan geng mobilnya yang sering disebut Morohoshi Family. Ada berbagai hal yang bisa kita ambil dari cerita Morohoshi, terutama terkait passion, dedikasi, dan kebebasan.

Kaum Muda Yang Pemebrontak

Berbagai media dan beberapa kalangan sering menyebut Morohoshi adalah Yakuza, atau mantan Yakuza. Organisasi kriminal di Jepang yang bisnisnya seputar dunia malam dan bisnis ilegal lainnya. Namun, sepengetahuan saya Morohoshi-san tidak pernah menyebutkan bahwa dia adalah seorang Yakuza (atau mantan Yakuza).

Semasa mudanya Morohoshi-san bekerja di daerah Kabukicho yang merupakan distrik hiburan di Tokyo. Kawasan ini mengenai dunia malam seperti klub malam, penginapan, restoran, bar dll. Nah Morohoshi-san menjadikan alasan terbaik menghabiskan masa mudanya di daerah ini yang notabene adalah kawasan Yakuza. Ia menyatakan sering berhubungan atau berbisnis dengan sindikat kriminal ini. Saya tidak tahu apa itu bisnis.

Morohoshi juga pernah menjadi anggota geng preman sepeda motor Jepang, Bosozoku. Dia menyukai modifikasi Bosozoku yang nyentrik dan tentu saja deru motor yang nyaring. Bosozoku umumnya terdiri dari anak muda di kelas bawah yang memberontak dan nekat semi kriminal. Tak sedikit dari mereka yang kemudian diasosiasikan dengan Yakuza atau bahkan direkrut menjadi Yakuza.

Semuanya dimulai pada saat Malam Tahun Baru. Pada saat itu Morohoshi-san muda ialah anggota Bosozoku. Tiba-tiba dia dikejutkan oleh raungan keras dari jauh. Kecepatan Lamborghini Countach hitam dengan suara knalpot menggelegar! Morohoshi-san benar-benar terpesona dan kagum. Dia tidak pernah mengira suara mobil bisa begitu mengerikan. Selama ini ia telah menghabiskan dana puluhan juta untuk memodifikasi knalpot motor. Tapi suara Countach bahkan lebih mengagumkan! Dari situ dia memutuskan harus membeli Lamborghini.

The Devil

Setelah 16 tahun dan ditangkap beberapa kali oleh polisi, Morohoshi-san akhirnya berhasil mewujudkan apa yang telah lama diimpikannya. Dia berhasil membeli Lamborghini Diablo. Coba bayangkan, 16 tahun! Kadang kita, atau hanya saya, sering memimpikan sesuatu lalu kita bertekad, tapi tidak perlu waktu sebulan lagi. Selama 16 tahun bekerja mengumpulkan uang, hingga beberapa kali ditangkap polisi hingga akhirnya mencapai apa yang diimpikannya.

Morohoshi yang senang dan ceria kemudian memutuskan untuk bergabung dengan pemilik Kopdar Lamborghini. Tetapi yang mengejutkannya pada pertemuan itu, dia merasa kurang disorot. Ia dan paduan mobilnya tidak berbeda dengan Lamborghini lainnya. Morohoshi-san tidak menyukai ini. Ia suka tampil beda, mendapat perhatian banyak orang. Dia memikirkan bagaimana caranya dan kemudian memutuskan untuk memodifikasi Diablo.

Morohoshi-san menyukai hal-hal yang menarik dan berkilau. Blink blink.  Ini dikombinasikan dengan gaya Bosozoku yang dimodifikasi dan tema Darth Vader. Gaya Diablo Morohoshi telah lahir!

Awalnya ia mengikuti berbagai bengkel untuk memenuhi keinginan modifikasinya. Namun hampir semua bengkel tidak menerimanya. Mereka enggan dan menolak karena takut mengendarai mobil eksotik yang harganya sangat mahal. Padahal Morohoshi sudah membawa LED sendiri dan tentunya uang yang banyak. Masih belum ada yang berani membantu memodifikasi eksentrik Lambo.

Hingga akhirnya ia menemukan bengkel kecil di Tokyo. Mereka ingin membantu memodifikasi Lambo Morohoshi. Knalpot lebih bertenaga, stiker berwarna terang, LED di mana-mana, dan tentu saja berlian.

Zero Fuck Attitude

Di pertemuan berikutnya, Morohoshi-san membawa Diablo yang telah dimodifikasi. Namun ternyata tidak ada yang suka. Tidak satu pun. Bayangkan, saya sudah capek modifikasi cari bengkel sana sini, menghabiskan banyak uang, butuh waktu lama, saat dibawa dan bertemu orang dan dicuekin, saya tidak menyukainya.

Tapi itu cukup bisa dimengerti. Gaya modifikasi Morohoshi-san adalah sesuatu yang tidak biasa. Benar-benar di luar pemikiran. Bahkan bisa dibilang ekstrim mengingat Lamborghini merupakan supercar yang identik dengan kemewahan yang elegan dan mahal. Pemilik Lamborghini yang umumnya pengusaha, tidak ada yang menerimanya.

Apakah Morohoshi-san merajuk, kesal atau tersinggung? Tidak. Atau lebih tepatnya, dia tidak peduli apa yang orang pikirkan.

Morohoshi-san tidak menyerah. Dia tetap sabar dan gigih dalam mempertahankan gayanya. Baginya, modifikasi yang dilakukannya adalah ekspresi dan kebebasan bersenang - senang dengan mobil yang disukainya.

Lama kelamaan, blink blink Lambo mulai diterima. Orang menjadi terbiasa melihatnya dan menjadi tertarik dengan gaya nyentrik ini. Beberapa mulai bertanya kepada Morohoshi-san. Orang-orang kemudian mengetahui tentang hubungan Morohoshi-san dengan dunia malam Jepang. Mereka semakin tertarik dengan gaya eksentrik Bosozoku dan Yakuza ini!

Ketika Morohoshi-san membeli Lamborghini Murcielago Roadster dan Murcielago Coupe, minat orang-orang terus tumbuh. Banyak yang bertanya dan menantikan seperti apa modifikasi Morohoshi selanjutnya.

Fighting Star

Perlahan beberapa orang mulai diracuni dan ingin mencoba gaya Lambo Boso ala Morohoshi. Mereka mulai mengajukan pertanyaan dan meminta panduan Morohoshi-san tentang cara mengubah Lambo menjadi teknik yang gemerlap dan super mencolok.

Namun yang perlu diperhatikan, tetap saja tidak semua orang bisa menerima konsep modifikasi gemerlap ala Morohoshi. Apalagi bagi penyuka lambo tradisional atau murni. Mereka membenci apa yang dilakukan Morohoshi dengan berasumsi 'merusak' Lamborghini.

Morohoshi dan teman-teman barunya kemudian membentuk komunitas mereka sendiri Morohoshi Family. Anggotanya kini telah mencapai lebih dari 100 orang!

Komunitas ini kemudian mendapat sorotan internasional setelah dibuatkan video Youtube oleh Luke Huxham dan Maiham Media. Sontak mereka menjadi perbincangan hangat dengan foto utama Yakuza Lamborghini atau Lambonya sang penjahat di Jepang. Popularitas mereka terus meningkat. Pada 2015, Shinichi Morohoshi juga masuk ke dalam karakter di video game terkenal, Need for Speed.

Morohoshi-san meresmikan tokonya sendiri bernama Fighting Star di akhir tahun 2015. Disini dia menjual berbagai macam yang berhubungan dengan blink - blink Lambo. Mulai dari hiasan hiasan, jam, case handphone hingga tas wanita blink - blink. Di tempat ini kita juga bisa menemukan berbagai koleksi pribadi Morohoshi-san, salah satunya adalah motor Boso-nya saat masih muda.

Namun tujuan sebenarnya dari Fighting Star bukan hanya sekedar menjual aksesoris atau apparel. Morohoshi-san mulai membuat dan menjual paket aero khusus untuk Lamborghini. Dia saat ini menjual FRP dan serat karbon aerokit untuk Aventador, dan tentu saja terus berkembang untuk model Lambo lainnya.

The Underground Hero

Morohoshi kini telah menjadi penjahat atau ikon Yakuza Lambo di dunia. Popularitasnya terus meningkat dengan berbagai apresiasi dari para pecinta mobil global.

Pada ulang tahun ke-50 Lamborghini, dia mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut. Morohoshi kemudian terbang ke Italia dengan Lambo ungu blink blink. Di saat dia mengendarai Lambo-nya, mengerang kalpotl dan bahkan memainkan klakson lagu tema Godfather! Morohoshi mendapat respon positif dengan banyak orang yang bersorak sambil mengacungkan jempol.

Lamborghini mengetahui hal ini dan mengatakan dia tidak senang dengan apa yang dia lakukan. Hal itu yang kemudian terpengaruh oleh Morohoshi mungkin tidak lagi menghadiri acara resmi Lamborghini. Namun ia tidak peduli, ia malah sengaja membeli seri Aventador ultah ke-50 dan membawanya ke Jepang untuk dimodifikasi dengan gaya Morohoshi!

Terlepas dari popularitas dan koneksi Yakuza yang masih dipertahankannya dengan baik, Morohoshi tetap dikenal sebagai orang yang terbuka dan ramah. Kita bisa menemukan sejumlah foto dan artikel di mana ia menerima turis penggila mobil yang berkunjung ke Fighting Star. Dia juga dengan senang hati menerima berbagai wawancara dan liputan.

Di ajang Tokyo Auto Salon 2020 Januari lalu, sempat terjadi kericuhan di penghujung acara. Geng Lambo Morohoshi membuat keributan atau hampir bertengkar dengan klub mobil Liberty Walk! Berawal dari para kru Lambo Boso yang tampil brutal meski acara belum selesai.

Kato-san alias Wataru Kato pendiri Liberty Walk meminta dengan sopan untuk menahan revving karena banyak yang hadir dalam pertemuan untuk menutup acara. Tapi kru Boso Lambo, yang mayoritas penjahat, tidak bisa ditegur. Mereka bodoh dan bahkan dengan sengaja berputar lebih keras! Sudah ribut. Kato-san sangat marah dan terjadi kerusuhan. Morohoshi kemudian datang, meminta maaf atas nama krunya dan mencoba meredakan ketegangan. Berkat sosoknya yang disegani, kedua pihak akhirnya berdamai dan acara bisa dilanjutkan ditutup tanpa huru hara.

Lamborghini Morohoshi: Mengapa Menjadi Populer?

Kenapa Lambo blink blink Morohoshi-san menjadi sesuatu yang populer bahkan menjadi trend atau gaya modifikasi baru? Mengapa modifikasi blink blink yang menurut orang alay atau rawam bisa diterima secara luas? Hal ini bisa kita lihat dari tanggapan dan komentar banyak netijen pecinta mobil global yang salut dan tertarik.

Jika kita pikirkan dan perhatikan lagi, sebenarnya bukan hanya karena gaya atau gaya modifikasinya. Percayalah, kalau gaya pertama kali muncul bukan di Jepang atau dengan pertimbangkan misalnya di Indonesia. Belum tentu hasilnya akan seperti itu. Kemungkinan yang muncul adalah hujatan dan ejekan. Orang juga cenderung tidak tertarik mengikuti gaya tersebut. Apalagi, memiliki supercar yang paling banyak di sini adalah soal prestise kemewahan bukan sekadar hobi.

Jepang Sebagai Penentu Tren

Negara ini telah lama dikenal sebagai salah satu negara penghasil trend dan hobi. Jepang juga sudah lama dikenal sebagai negara maju yang 'sejuk' di mata masyarakat. Hampir semua yang berhubungan dengan Jepang bisa dikatakan naik pangkat. Apalagi dalam hal otomotif, Jepang telah lama menjadi pusat modifikasi dunia. Sangat umum untuk modifikasi ekstrim out of the box untuk diterima sebagai tren baru ketika datang dari negara sakura ini. Bayangkan saja, misalnya modif Lambo blink blink aslinya dari Vietnam atau Indonesia atau Australia atau apalah. Reaksi orang tentu berbeda.

Blink blink Tokyo

Tokyo sebagai kota metropolitan akan menjadi 'latar belakang yang  pas' untuk Lambo Boso. Kota Tokyo yang berkilau dengan lampu malam, gedung-gedung tinggi, dan jalan-jalan yang indah berpadu sempurna, sangat cocok dengan kedipan gaya Morohoshi-san. Coba bayangkan yang ada di dalam diri kita, rasanya timpang dan kurang nyaman. Apalagi mengingat jalan berlubang, jalan berlumpur atau jalan banjir, latar persawahan atau kebun singkong.

Gaya Yakuza

Meski tampil berkilau dengan warna-warna cerah seperti pink, kuning, ungu, aura penjahat dari Lambo sangat terasa. Apalagi setelah hadirnya video Luke Huxham yang semakin menetapkan image Yakuza pada mobil supercar tersebut. Kebanyakan orang tertarik setelah mengetahui gaya Yakuza ini. Misalnya tidak ada unsur Yakuza, pemiliknya adalah orang kaya biasa yang mendandani mobil 'alay'-nya. Mungkin tidak sedikit orang yang tertawa dan diejek.

Jepang lebih terbiasa dengan perbedaan

Hal-hal eksentrik sudah menjadi hal biasa di Jepang. Bahkan ada yang nyentrik malah sengaja dibuat menonjol alias tampil beda. Mulai dari fashion atau hobi lainnya. Meskipun Lambo Morohoshi awalnya tidak diterima karena gaya supercar-nya yang 'tidak biasa', kemungkinan penolakannya tidak berlebihan. Mungkin hanya diabaikan, diabaikan atau hanya membuat dahi cemberut. Tidak akan ada hujatan atau bahkan ejekan viral di media massa. Ini memang menjadi salah satu alasan kuat mengapa kreativitas di Jepang bisa terus berkembang. [yat/asl/timBX]

Tags :

#
lamborghini morohoshi,
#
lamborghini,
#
shinichi morohoshi