OCT 11, 2017@08:30 WIB | 1,044 Views
Pebalap Renault, Jolyon Palmer merasakan atmosfir aneh saat melakoni balapan di sirkuit Suzuka, Jepang pada akhir pekan kemarin. Balapan tersebut juga sebagai balapan untuk terakhir kalinya bersama skuad Renault. Sebelumnya pada hari Sabtu (07/10) kemarin menyatakan bahwa Jepang adalah balapan terakhirnya bersama Renault.
Pebalap Toro Rosso, Carlos Sainz pun menjadikan Jepang sebagai balapan terakhirnya untuk tim Red Bull Junior dan akan segera menggantikan Jolyon Palmer di kursi kemudi tim Renault. Jolyon palmer pun menghadapi kritikan keras untuk karir balapnya di Formula 1 dan dirinya menggambarkan bahwa akhir pekan Jepang adalah akhir pekan yang sangat aneh.
Kabar terakhir yang menyebut dirinya bakal angkat kaki pun sudah beredar luas di ranah media balap baik dalam maupun luar negeri. Dengan performa yang belum optimal menjadi alasan bagi pihak manajemen tim untuk menggantinya dengan pebalap lain.
"Ini adalah akhir pekan yang aneh dan saat itu juga saya harus meninggalkan tim Renault, selama tiga tahun saya sudah berusaha keras dalam performa saya namun apa daya tim lebih memilih pebalap lain dan salah satunya adalah Carlos Sainz yang sangat menginginkan mengemudikan mobil ini." Ungkap Jolyon Palmer.
"Saya sangat menghormati keputusan yang dilayangkan oleh manajemen tim dan sayang sekali saya tidak menyelesaikan musim ini bersama Renault saya harap performa yang sudah saya berikan selama tiga tahun ini tidak lah buruk. Dan saya akan membuka lembaran baru lagi untuk menentukan karir saya." Tegasnya lagi.
Berbicara setelah balapan di Jepang dan juga balapan terakhirnya, Jolyon Palmer mengatakan, "Dimulai dari posisi 18 saya pikir finis di urutan kedua belas adalah prestasi yang baik dan itu yang bisa saya lakukan di Jepang. Selain itu saya memiliki waktu 4 detik lebih cepat dari pada pebalap williams yaitu Felipe Massa yang hanya mampu menyentuh garis finis di belakang saya. Namun saya sangat senang mampu menyelesaikan balapan di Suzuka, Jepang." Tutupnya. [yus/timBX]
