FEB 09, 2018@09:00 WIB | 1,633 Views
Mendekati perayaan tahun baru Imlek, polisi China memiliki senjata baru untuk pengawasan berupa sunglasses dengan fitur facial recognition. Menurut media lokal, kacamata tersebut sedang diujicobakan di sebuah stasiun kereta di emerging megacity of Zhengzhou. Sunglasses itu berfungsi memindai traveler yang datang bermigrasi di tahun baru Imlek.
Berkat penggunaan smart glasses, polisi berhasil menangkap 7 tersangka dalam kasus-kasus besar. Sedangkan 26 orang lainnya bepergian menggunakan identitas palsu. Hasil tersebut buah dari keseriusan pemerintah mengembangkan tracking technologies, dengan mengembangkan kecerdasan buatan dalam mengidentifikasi individu di kota.
China tahun 2020 diprediksi akan memiliki 600 juta kamera CCTV, yang mampu mendeteksi seseorang melalui gaya berjalannya. Menurut Wall Street Journal, smart sunglasses dirancang di Zhengzhou oleh perusahaan LLVision Technology Co., Beijing. Sebagi proyek perdananya berkerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengembangkan teknologi yang dibutuhkan saat ini.
Tantangan CCTV sekarang ini bagaimana gambar buramnya tersebut telah terintegrasi dengan software facial recognition. Karena terlalu lama mendeteksi pelaku secara detail, kemungkinan sudah lolos. Namun dengan smart sunglasses dapat digunakan untuk mendeteksi dimana saja. “Sunglassess memiliki AI di ujung depan untuk memberikan umpan balik secara instan dan akurat. Selanjutnya bisa diputuskan tindakan apa,” tutur Wu Fei Head Executive Company LLVision.
Sunglasses terhubung dengan smartphone dan dijual USD636, termasuk teknologi facial recognition. LLVision mengklaim, kacamata tersebut dapat mengenali individu dari pre-load database dari 10 ribu suspect didurasi 100 miliseconds. Namun tingkat akurasinya menjadi berkurang, karena tingkat kebisingan lingkungan tersebut.
William Nee, seorang peneliti China di International Amnesty mengatakan, "Potensi teknologi facial recognition kepada petugas kepolisian melalui sunglasses akhirnya bisa membuat pengawas negara semakin banyak di mana-mana.” [Ahs/timBX]
