MENU
icon label
image label
blacklogo

Tips Merawat Baterai Mobil PHEV

JUN 10, 2020@14:32 WIB | 1,942 Views

Mobil plug in hybrid (PHEV) memang sedang merangkak naik di penjualan kendaraan berbasis listrik di Indonesia. sebut saja Mitsubishi Outlander, Toyota C-HR, Toyota Altis hingga BMW i8. Meningkatnya penduduk Indonesia yang terinfeksi virus Covid-19 membuat masyarakat sepertinya harus mengurangi aktivitas di luar rumah. minggu ini penduduk Indonesia mulai memasuki masa New Normal, yang membuat aktivits seperti bekerja dan lainnya di luar rumah mulai kembali meningkat.

Dimulainya kembali aktivitas di luar rumah, apalagi kembali menyetir mobil PHEV mungkin kabar baik sebagian pemiliknya. Tapi, sebelum digunakan kembali, sebaiknya anda mengecek dulu kondisi kendaraan tersebut.

Mobil PHEV seperti seperti Outlander, Prius, i8 dan lainnya merupakan mobil yang menggunakan kombinasi mesin bensin dengan baterai. Sebagai mobil hybrid yang menggabungkan dua tenaga kerja dari baterai dan bahan bakar, tentu memiliki cara perawatan yang berbeda.

Boediarto, Head of After Sales & CS Operation Group PT MMKSI menjelaskan tips mengenai cara perawatan mobil dengan tenaga baterai dan bahan bakar jika lama tidak digunakan. Menurut Boediarto, untuk perawatan baterai seperti Outlander PHEV atau mobil listrik harus dihindari persentase baterai dalam kondisi rendah. Meski begitu tidak direkomendasikan juga baterai dalam kondisi penuh saat mobil tidak digunakan dalam waktu lama. 

“Sebaiknya dijaga agar persentase baterai di kondisi 40% sampai 60%, apalagi ketika mobil tidak digunakan dalam waktu lama,” ujar Boediarto. 

Outlander PHEV memiliki fitur yang bisa menurunkan level baterai secara bertahap, untuk mencegah kerusakan baterai. Jika Anda pemilik Outlander PHEV, diharapkan dapat memeriksa pengukur tingkat energi setiap tiga bulan. 

Pemilik mobil pun harus tetap mengisi daya baterai atau bisa mengatur mode power supply. Untuk pengisian baterai, sebaiknya juga menggunakan arus rendah (home charging) saat mobil terparkir lama. Apabila hanya bisa menggunakan quick charging, disarankan untuk menggunakan normal-charge setidaknya dua minggu sekali.

"kalau di Outlander, Jika kondisi baterai menunjukkan baterai kosong atau “0”, harus diisi dayanya sampai naik. Atau, mengisi daya dari tenaga mesin dengan mengatur mode power supply ke status 'READY' kemudian tunggu hingga mesin berhenti secara otomatis, selanjutnya matikan mode power supply dari sakelar motor listrik," jelas Boediarto.

Keuntungan lain dari mobil PHEV ini adalah ketika posisi baterai kosong, maka secara otomatis sistem manajemen baterai akan menyalakan mesin yang bekerja untuk mengisi baterai. Dengan begitu dapat mencegah kerusakan pada baterai. Pengaktifan mesin sebelum baterai kosong ini hanya bisa dilakukan selama kendaraan dalam kondisi hidup dan masih menyimpan bahan bakar di dalam tangki.

Boediarto juga menyarankan untuk memperhatikan lokasi parkir terutama jika dalam jangka waktu lama. Sebaiknya hindari parkir kendaraan PHEV di lokasi dengan temperatur tinggi dan terkena sinar matahari langsung. Pasalnya, lokasi yang panas akan mempengaruhi kapasitas baterai serta masa pakainya.[prm/timBX] berbagai sumber

Tags :

#
autotips,
#
plug in hybrid,
#
phev,
#
pt mitsubishi motors krama yudha sales indonesia,
#
perawatan