Bila Sudah Tidak Prima, Dua Komponen Ini Bisa Munculkan Asap di Motor 4-Tak

Sejak beberapa tahun lalu, motor 2-tak tidak lagi dijual di Indonesia karena tidak memenuhi standar emisi gas buang yang berlaku sekarang. Oleh karena itu, saat ini semua produsen motor yang eksis di Indonesia hanya menjual motor 4-tak saja.

Selain lebih ramah lingkungan, motor 4-tak juga unggul dalam hal konsumsi BBM yang lebih irit dari motor 2-tak. Selain itu, motor 4-tak juga tidak mengeluarkan asap knalpot sebanyak motor 2-tak. Kendati demikian, bukan berarti motor 4-tak tidak bisa mengeluarkan asap knalpot.

Bila tidak telaten dalam perawatannya, motor 4-tak akan bisa mengeluarkan asap knalpot seperti layaknya motor 2-tak. Dalam kasus ini, munculnya asap knalpot tersebut dikarenakan dua komponen mesin, yaitu seal klep dan ring piston, sudah lelah, alias perlu diganti.

Kalau ring piston atau seher sudah lemah, saat motor digeber hingga rpm tinggi, maka knalpot akan mengeluarkan asap berwarna putih. Ini terjadi karena ring seher tidak mampu menahan oli ke ruang bakar, sehingga volume oli berkurang drastis. Kalau sudah begitu, solusinya adalah mengganti ring piston baru.

Sebelum mengganti piston, jangan lupa untuk sekalian melihat kondisi bloknya. Kalau sudah baret, maka sebaiknya diganti juga. Untuk mengetahui ring piston yang sudah lemah, caranya adalah dengan mencolek bibir atau ujung knalpot. Jika basah karena oli, maka itu bisa jadi pertanda ring piston sudah lemah.

Selain ring piston yang sudah lemah, gejala knalpot motor 4-tak tiba-tiba berasap bisa disebabkan oleh seal klep. Masalah yang biasanya terjadi pada seal klep adalah getas dan sobek, yang mana kedua hal tersebut muncul karena usia pakai. Kalau seal klep sudah bocor, motor akan berasap saat dingin, dan akan hilang setelah dibawa berjalan.

Kebocoran seal klep juga bisa dirasakan dari performa mesin. Kalau seal klep bocor, sudah pasti membuat kompresi mesin bocor, dan hal tersebut secara otomatis langsung mempengaruhi performa mesin yang jadi tidak optimal.