MAR 12, 2023@16:00 WIB | 112 Views
VinFast mengatakan bahwa fasilitas produksinya di North Carolina, AS baru akan beroperasi sekitar tahun 2025. Penundaan satu tahun datang tidak lama setelah pembuat mobil tersebut mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja tidak akan memperlambat dimulainya produksi. Itu hanya tantangan terbaru yang dihadapi perusahaan asal Vietnam tersebut.
"Pekerjaan pra-konstruksi untuk fase satu dimulai pada kuartal ketiga 2022, dengan commissioning ditargetkan pada 2025," isi dari dokumen pengajuan. Bloomberg melaporkan bahwa VinFast secara khusus mengutip perlunya "lebih banyak waktu untuk menyelesaikan prosedur administrasi" sebagai alasan penundaan.
Setahun mungkin tidak terdengar seperti masalah besar dalam hal penundaan, tetapi bisa berdampak besar bagi VinFast. Itu satu tahun lagi kehilangan kredit pajak EV yang terbukti sangat berharga dan pembuat mobil mengetahuinya.
"Ketidaktersediaan, pengurangan, atau penghapusan insentif pemerintah dan ekonomi atau kebijakan pemerintah yang menguntungkan bagi produsen dan pembeli EV dapat berdampak buruk secara material pada bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi, arus kas, dan prospek kami," kata mereka. Untuk memperjelasnya, VinFast secara khusus prihatin dengan Undang-Undang Pengurangan Inflasi dan bagaimana hal itu dapat membatasi permintaan untuk produknya.
Kembali pada bulan Februari lalu, VinFast memberhentikan beberapa stafnya di Amerika Utara tetapi juga mengatakan bahwa pemotongan tersebut tidak akan menyebabkannya kehilangan target awal produksi 2024. Sampai Vinfast memiliki pabrik sendiri di AS, sepertinya mereka harus tetap mengirimkan mobil produksi mereka via kapal bila ada pemesanan. [ibd/zz/timBX] berbagai sumber
