MENU
icon label
image label
blacklogo

Toyota Enggan Masuk ke Segmen MPV!

DEC 20, 2025@20:00 WIB | 51 Views

Pasar Australia Anti MPV, Lebih Demen SUV

Toyota sepertinya punya masalah dengan lini MPV mereka. Kali ini mereka berencana enggan untuk kenalkan lagi MPV Premium mereka. Entah itu, Granvia maupun Alphard karena penjualan mereka pun di negeri tersebut anjlok. Bahkan masih kalah dengan Kia Carnival dengan kapasitas dan harga yang jauh dari mereka jual.

Lantas, apa yang terjadi dengan Toyota? Kenapa kelas mereka paling unggul dan banyak peminatnya ini justru keok di negeri kanguru. 

Toyota Australia resmi hentikan penjualan Granvia berbasis HiAce pada awal 2025. Model tersebut menurut mereka tidak lagi relevan secara bisnis, terutama di tengah perubahan preferensi konsumen yang kini lebih condong ke SUV besar atau MPV mewah seperti Lexus LM.  Konon yang dibanderol hingga sekitar AUD 200 ribu dan meluncur di Australia tahun lalu.

Wakil Presiden Penjualan, Pemasaran, dan Operasional Jaringan Toyota Australia, Sean Hanley, mengatakan bahwa meski MPV masih memiliki pasar, posisinya kini lebih tepat berada di bawah brand Lexus. “Di situlah arah pasar ini bergerak. Dan itu adalah posisi yang ideal untuk brand Lexus,” ujar Hanley kepada media Drive.

Lexus Jadi Jawabannya

Sebenarnya Toyota sendiri masih punya satu produk MPV yang memiliki daya tarik paling besar di Asia. Salah satunya, Alphard dan Vellfire. Keduanya memang jadi tulang punggung segmen premium MPV di seluruh dunia. Bahkan model ini masih ada kaitannya dengan Lexus LM. Sayangnya, model ini tidak mereka pasarkan untuk Australia tersebut.

Sementara itu, Toyota Sienna yang dijual di Amerika Serikat juga belum mereka siapkan untuk pasar Australia. Sehingga pengalaman Granvia sendiri jadi refleksi penting bagi Toyota Australia.  “Kami sudah mencobanya. Pasarnya ada, tapi tidak besar. Relatif kecil,” kata Hanley.

Sebagai perbandingan, segmen MPV di bawah AUD 70 ribu di Australia saat ini hanya tersedia  Kia Carnival dengan pangsa pasar sekitar 80 persen. Model lain seperti Hyundai Staria, Ford Tourneo, dan LDV Mifa hanya bermain di ceruk kecil.

Menariknya, Kia Carnival kini semakin relevan dengan hadirnya opsi hybrid, melengkapi mesin V6 bensin dan diesel empat silinder turbo. Kombinasi ruang, teknologi, dan efisiensi membuat Carnival sulit digoyang di segmen ini.

SUV Tetap jadi Raja-nya

Berkembangnya segmen MPV kelas atas dengan harga antara  AUD 70 ribu, model seperti  Volkswagen Multivan generasi terbaru, Lexus LM hybrid, serta MPV listrik seperti Volkswagen ID. Buzz, Zeekr 009, dan Mercedes-Benz EQV.

Brand premium asal China, Denza (sub-merek BYD), bahkan telah mengantongi persetujuan pemerintah Australia untuk menjual MPV listrik D9, meski masih dalam tahap kajian pasar.

Saat ini, Lexus LM menjadi MPV termahal yang dijual resmi di Australia, dengan banderol AUD 168.520 hingga AUD 223.520 sebelum biaya on-road. Sepanjang tahun berjalan, tercatat 212 unit Lexus LM telah terjual. “Jika bermain di ceruk pasar luxury people mover seperti Lexus, itu justru sangat masuk akal,” tambah Hanley.

Segmen Kecil, Investasi Tidak Murah

Secara keseluruhan, MPV hanya menyumbang sekitar 1,2 persen dari total penjualan mobil baru di Australia sepanjang 2025. Angka ini memperjelas alasan di balik dihentikannya Granvia. Selain permintaan yang rendah, Toyota juga harus menghadapi biaya besar untuk memenuhi standar keselamatan ADR 98/00 yang mulai berlaku tahun ini.

“Kami sempat berencana meng-upgrade Granvia, namun setelah meninjau penjualan, kondisi pasar, kompleksitas produksi, dan regulasi ke depan, kami memutuskan untuk menghentikannya,” jelas Hanley dalam pernyataan resmi sebelumnya.

Sebaliknya, konsumen Australia kini semakin condong ke SUV besar dan SUV premium, segmen yang menyumbang 17,3 persen dari total penjualan mobil baru pada 2025. Toyota masih sangat dominan di area ini lewat Kluger, Fortuner, LandCruiser Prado, hingga LandCruiser 300 Series.

Bukan Tidak Pernah, Tapi Belum Sekarang

Meski menutup pintu MPV Toyota untuk saat ini, Hanley menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak bersifat permanen. Evaluasi portofolio produk akan terus dilakukan seiring perubahan tren dan gaya hidup konsumen. “Hari ini kami bilang tidak ada MPV. Tapi lima tahun ke depan, bisa saja arah pasar berubah lagi,” tutup Hanley.

Bagi Toyota, masa depan mobil keluarga di Australia untuk saat ini jelas: SUV tetap menjadi raja, sementara MPV bertransformasi menjadi simbol kemewahan, eksklusivitas, dan gaya hidup premium di bawah nama Lexus.

Tags :

#
toyota,
#
australia