SEP 17, 2025@14:09 WIB | 107 Views
Porsche Cayenne EV yang akan meluncur pada akhir tahun 2025 dikembangkan dengan pendekatan yang lebih modern. Perusahaan memaksimalkan peran teknologi Artificial Intelligence atau AI untuk membangunnya dari hulu ke hilir.
Dengan AI, perusahaan melewati seluruh proses dalam program pengembangan mobil konvensional.
"Cayenne listrik adalah yang pertama di mana kami beralih langsung dari pengujian seluruh kendaraan digital ke produksi pra-seri," kata Dr. Michael Steiner, wakil ketua Porsche dan petinggi tim R&D.
Alur pembuatan mobil konvensional adalah tahap desain lalu konstruksi dan tahap prototipe praproduksi.
Namun, Porsche melewati tahap konstruksi dengan para insinyurnya langsung mengirimkan prototipe virtual untuk uji coba digital sejak tahap desain.
Pakai AI, Porsche Hemat Ratusan Juta
Porsche tidak menyebutkan berapa banyak uang yang dihemat dengan alur baru ini. Tapi, jika dibandingkan dengan alur konvensional, maka perusahaan dipastikan hemat hingga ratusan juta dollar.
Program pengujian diakuinya adalah proses terberat karena paling menguras biaya dan memakan waktu banyak untuk produksi. Mahal karena perusahaan biasanya harus membangun kendaraan uji yang sebenarnya dan jumlahnya adalah 120 unit.
Uji coba virtual ini tidak hanya mencakup putaran di sirkuit Nürburgring, tetapi juga mencakup situasi lalu lintas sehari-hari untuk mensimulasikan penggunaan di dunia nyata.
Karena komponen seperti ban, peredam kejut, dan busi dapat dimodifikasi dalam program komputer, relatif cepat dan mudah untuk menentukan spesifikasi mana yang paling sesuai.
Setiap komponen virtual yang disetujui kemudian diuji di dunia nyata untuk memberikan validasi.
Tetap Membutuhkan Sentuhan Manusia
Tentu saja, eksperimen AI Porsche tidak sepenuhnya menghilangkan peran manusia di dalamnya.
Manusia dibutuhkan pada tahap prototipe pra-seri, dimana unit tetap harus dikendarai langsung di daerah-daerah beriklim ekstrem.
Seperti di Death Valley, yang panasnya mencapai suhu hingga 50 derajat Celcius. Ataupun di Skandinavia yang suhu dinginnya sangat membekukan karena mencapai minus 35 derajat Celcius.
Porsche sepertinya telah menemukan solusi menghadapi ancaman pertumbuhan EV China yang sangat pesat.
Seperti diketahui, masalah dari EV China bukan di harganya tapi pada kecepatan produksinya dan AI bisa berperan penting bagi produsen mobil barat untuk mengimbangi gempuran EV Cina. [wic/timBX]