

DEC 05, 2025@18:36 WIB | 139 Views

Mobil Listrik Polytron yang meluncur pada bulan Mei 2025, salah satu brand EV lokal yang menawarkan sistem kepemilikan mobil dengan dua arah Buy to Own dan Battery As A Service. Dengan dua pola tersebut, harga mobil jadi terpangkas lebih murah sekitar Rp120 jutaan. Harga Polytron G3 menjadi Rp299 juta, sementara Polytron G3 Plus menjadi Rp339 juta.
“Rencana Pembukaan cabana bakal kita tambahkan. Bulan Depan, kita bakal meresmikan di 2 dealer di Jakarta, Bandung, Semarang dań Surabaya tepatnya di Kedung Doro. Sementara yang sudah eksisting, di Jakarta ada 2 cabang dan 1 di Surabaya. Jadi hingga akhir tahun ini terealisasi 8 dealer mobil Polytron,” buka Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron.

Dengan 3 dealer yang sudah eksisting, Polytron G3 dan G3 Plus sudah diserap sebanyak 210 unit di Bulan Oktober 2025. “Memang target akhir tahun 2025 bisa tembus 1000 unit, kita sendang berusaha ketitik itu,” tambahnya.
Sementara Polytron untuk motor listrik sudah hampir mencapai angka 40 ribu unit. Tipe terbanyak Polytron Fox R dengan pola sewa baterai. Dengan hadirnya Polytron Fox 350 yang sudah diluncurkan, harusnya penjualan makin banyak hingga akhir tahun 2025.
Baca juga : Sewa Baterai vs Beli Putus: Mana Pilihan Terbaik untuk Polytron G3 & G3+?
\
“Kita memaklumi market otomotif sedang rusak, artinya terjadi perang harga yang ketat, terutama di mobil EV. Kita beli sekarang, 2 bulan lagi meluncur unit baru dengan harga lebih murah. Decision calon customer kan jadi bimbang, apakah ikut arus atau menahan.”
Sementara Polytron G3 dan G3 Plus dihadirkan melebihi ekspektasi pasar. Fitur melimpah, interior mewah, kabin yang luas, dan jarak tempuh 400 km lebih.
POLYTRON G3/G3+ | |
BATTERY AS A SERVICE | BUY TO OWN |
Lifetime Waranty (Garansi Seumur Hidup) | 8 Tahun Garansi Baterai |
5 Tahun Garansi Mobil / 160.000 KM | 5 Tahun Garansi Mobil / 160.000 KM |
Cuma Rp800 rupiah Per Kilometer (1500km/Bulan Rp1,2 Juta) | Harga Murni Rp419 Juta Polytron G3 Harga Murni Rp459 juta Polytron G3+ |
Jaminan 3 Tahun Harga Jual Bertahan 70% Harga Asli | Jaminan 3 Tahun Harga Jual Bertahan 70% Harga Asli |
Portable Charger dan V2L Charger Gratis | Portable Charger dan V2L Charger Gratis |
24/7 RoadSide Assistance (1500-833) | 24/7 RoadSide Assistance (1500-833) |
Tenaga 201 HP dan Torsi 320 Nm | Tenaga 201 HP dan Torsi 320 Nm |
Kapasitas Battery 51,9 kWh dan 402 CLTC | Kapasitas Battery 51,9 kWh dan 402 CLTC |
Saat Polytron menargetkan penjualan 1000 unit, dań assembling di PT Handal, karena termasuk unit yang baru, maka assembling tidak bisa cepat sesuai keinginan customer.
“Di Handal Motor itu, melayani assembling mobil dengan berbagai model. Saat merakit model Polytron ditempat baru dan disewa khusus oleh Polytron, operator belum bisa bekerja secara cepat, dan mengakibatkan produksi terlambat. Ada demand, tetapi delivery agak terlambat,” papar Tekno.
Mobil Listrik Berkembang ke-15% Market Share

Potential buyer dari mobil listrik, dipandang sebagai mobil sekunder, karena sudah memiliki mobil pertama. Sementara secara mainstream pembeli mobil pertama memang belum kesitu, capaiannya.
“Penetrasi market share mobil listrik dibanding mobil ICE itu sudah berbanding 15% dari total market share. Sementara motor listrik hanya 2% dari total motor konvensional. Jadi harapan untuk tumbuh tetap ada, meski kehadiran brand baru cukup banyak. Kita melihat siapa yang kuat dan bisa bertahan di market, dari ribuan merek mobil di China, kini tinggal 500 merek saja. Di Indonesia belum terjadi seleksi market seperti itu,” terangnya.
Baca : Polytron G3 + Dilengkapi 21 sistem ADAS dan Garansi Baterai Lifetime
Value dan Quality Produk yang Utama
“Semua model mobil listrik sudah ada marketnya, apakah MPV, SUV, hatchback - City Car. Tapi melihat market MPV masih bertahan, dan harganya kan ga murah. Keinginan masuk ke market hybrid, rada susah, karena tidak memiliki keahlian di mesin ice. Akan jadi masalah kalau maksa ke situ,” tambahnya.

Menurutnya, mobil listrik Polytron tetap bertahan dengan beberapa cara, Pertama mempertahankan kualitas mobil, Kedua value yang ditawarkan harus tetap dijaga. Tidak sekedar pengen cepat laku, kemudian tidak menanggalkan dua prinsip tersebut. Pengalaman Polytron selama 50 tahun bertahan di industri menjadi basic untuk melangkah di Industri otomotif.
Inkonsistensi ‘Subsidi' Buka Peluang Kuasai Pasar

Ketika pemerintah masih memberikan subsidi ke mobil listrik dan motor listrik, Polytron mampu menjual motor 3000 unit perbulan untuk motor listrik. “Awalnya memang kita dapat subsidi pemerintah, namun ketika dana subsidi itu habis, ya mau ga mau Polytron sendiri yang mensubsidi secara internal. Karena perusahaan kan sudah produksi dan tidak mungkin dihentikan di tengah jalan. Saat subsidi pemerintah 3000 unit terjual perbulan, tanpa subsidi hanya 300 unit perbulan, itu perbandingannya,” aku Tekno.
Salah satunya tingginya penjualan motor listrik, dibantu kerjasama dengan pengemudi Gojek. Dengan skema kepemilikan cicilan perhari Rp55 ribu, selama 22 hari dalam 1 bulan. Kemudian dikalikan selama 12 bulan dan selama 3 tahun. [Ahs/timBX]