MAR 24, 2022@13:30 WIB | 452 Views
Pemenang balapan MotoGP empat kali itu menempati posisi enam melalui Q1, kemudian menjalani 20 lap di trek Mandalika dalam kondisi basah dan memiliki harapan menjadi salah satu rider terdepan. Akan tetapi dia merasakan hal aneh dengan ban-nya sehingga tidak bisa memaksimalkan kecepatan dan sulit dalam pengereman.
“Saya punya banyak pertanyaan tentang balapan terakhir. Saya harus memahami banyak hal tentang apa yang tidak berhasil karena aneh saat tes di Malaysia, saya memiliki feeling yang sangat bagus di trek basah,” kata Bagnaia kepada awak media. “Dalam tes di sini (di Mandalika) pada sesi pertama saya sangat kuat di trek basah dan feeling saya luar biasa. Tapi saat balapan saya sangat kesulitan dan ada banyak hal aneh, posisi saya terpuruk,” sambungnya.
“Dan kemudian saya mencoba untuk lebih banyak menekan, saya selalu kehilangan bagian depan dan beruntung tidak jatuh. Tetapi melihat juga pada ban, itu tidak baik-baik saja,” tandasnya kemudian. Bagnaia finish sebagai pencetak poin terakhir di klasemen (posisi ke-20) setelah tersingkir dari putaran di Qatar setelah semua rider Ducati berjuang keras. Namun dia memastikan bahwa motor bukan masalah utama di Indonesia.
“Bagi saya, masalahnya bukan pada motor, karena dalam kondisi basah pun biasanya kami bisa bersaing,” tambahnya lagi. “Ini perasaan yang aneh. Ini baru balapan kedua dan kami memahami banyak hal, feeling saya sangat baik dengan motornya. Kami siap bertarung untuk menang. Saya ingin mengatur ulang pola pikir dan mulai berpikir positif lagi,” pungkasnya. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber
