MENU
icon label
image label
blacklogo

Modifikasi Mobil dan Motor Klasik Warnai Bukalapak Parjo 2019

JUL 06, 2019@18:00 WIB | 3,452 Views

Deretan motor dan mobil custom meramaikan event Parjo 2019 yang di gelar di Museum Purna Bhakti Pertiwi TMII Jakarta Timur dari 6-7 Juli 2019. Selain menampilkan modifikasi Parjo paling disukai soal aftermarket yang dijual  secara konvensional secara jongkok.  Selain aftermarket banyak sekali builder yang meramaikan event otomotif ini, mulai dari modifikasi motor custom dan beberapa diantarnya racing. 

Berbagai aliran modifikasi mulai dari chopper, bagger, scrambler dan aliran klasik meramaikan acara Parjo ini. Beberapa modifikasi yang menarik dari sisi penulis adalah modifikasi mesin vespa yang dirubah menjadi mini ATV. Modifikasi mesin vespa ini dirangkai dengan sasis custom, dengan menggunakan roda belakang. dengan  transmisi handling seperti layaknya roda empat.  Builder yang mengeksekusi mini ATV ini diotaki oleh CRZ (CelloRatuZavira) dengan instragram @curut_46.

Selain itu ada modifikasi motor Yamaha Scorpio mengusung gaya bobber oleh Hans Custom Bogor, Benelli  Patagonian 250 cc mengusung gaya bobber oleh Puspa Kediri Custom,  Belasan motorcustom dipajang untuk meramaikan kontes modifikasi di ajang Bukalapak Parjo 2019.   Diluar motor custom yang dilombakan modifikasinya, kami menemukan sebuah Lambretta yang dimodifikasi bergaya sespan, yang terlihat cukup antik. memadukan warna putih dan hijau muda metalik.

Setelah kami wawancarai pihak buildernya, ternyata bukan sebuah bodi lambretta yang dibangun ulang secara hand made. Hendra Harahap selaku CEO HthreeCustomGarage yang beralamat di Cibubur, Gunung Putri, Bogor mengungkapkan dirinya adalah pecinta Lambretta yang memiliki satu buah lambretta V special besutan tahun 1960-an. 

"Saya berinama Matic Lambe, yang saya bangun bodinya secara hand made. Berbekal motor utama saya bikin molding sendiri untuk membikin bodi yang cukup mirip dan presisi. Mesin saya gunakan dari Yamaha Mio tahun 2006.  Bahan baku menggunakan plat 1-1,2 mm, dengan sespan yang siap digunakan. Proses pengerjaan bisa menghabiskan waktu 2-3 bulan.  Dengan akesoris original Lambretta yang original. Harga yang kami tawarkan Rp110 juta," ungkap Hendra.

Pengalaman mengcustom motor sebenarnya bukan keahlian utama dia. Namun semua sisi dunia customize telah ia lakukan sehingga membentuk divisi bisnis yang memperbesar market share hthreecustomgarage.  



"Kita mengembangkan bisnis dari berbagai macam lini custom yang telah kita gali.  Kami konsen dilini produk yang kami kembangkan. Usaha di dunia otomotif kita mulai tahun 2012, kemudian merambah ke divisi clothing. Kami kembangkan sofa khusus dengan basic gaya buritan mobil amerika seperti bonet Impala, Apache, Cadillac dan dan itu sudah kami jual ke luar negeri seperti Brunei Darussalam, Malaysia dan Australia," imbuhnya.

Semua market yang basicnya unik hampir menjadi sasaran produk yang ia kembangkan. Skuter Lambretta yang klasik cukup mahal di pasaran bisa mencapai Rp250 jutaan. "Kami melihat potensi itu, dimana harga market barang unik di Indonesia cukup melambung. Namun dengan ide membangun body yang mirip dan presisi Lambretta aslinya, kami bisa menjual dengan harga Rp70 jutaan saja. Pemilik Lambretta klasik belum tentu mau jual, karena itulah harga terus melambung tinggi. Market inilah yang kami create agar bisa makin terjangkau kepada pecinta skuter Italia klasik," jelasnya.

Diluar market itu, Hendra telah membangun mobil hotrod dengan basic mesin Toyota crown 1981 2800cc, yang dimodif tahun 2014 yang dibangun dalam waktu 6 bulan. Mobil tersebut telah dipercaya pihak Parjo selama 4 tahun terakhir, sebagai mobil display.  Untuk lebih jelasnya BlackPals bisa mengunjungi event Pardjo selama 2 hari, 6-7 Juli 2019. [Ahs/timBX]

Tags :

#
bukalapak parjo 2019,
#
modifikasi,
#
custom culture,
#
aftermarket,
#
modif klasik,
#
modif retro