Jorge Martin Ingin Gapai Impian di MotoGP 2022

Jorge Martin membuat sejarah musim lalu sebagai rider satelit pertama Ducati yang memenangkan balapan MotoGP. Sepanjang musim lalu, pria muda asal Spanyol itu juga dikenal karena salah satu gaya berkendara paling ekstrem di kelas utama, yang mampu melaju dengan kecepatan tinggi dan menukik lebih dari 60 derajat.

Rekor resmi MotoGP adalah 70 derajat yang dibuat Marc Marquez, tapi itu sambil menyelamatkan diri agar tidak jatuh di GP Australia 2019. Dalam kasus Jorge Martin, kemiringan ekstrem yang terkadang membuat bahunya menyentuh aspal, adalah bagian yang disengaja dari tekniknya.

Dengan tinggi 168cm, Jorge Martin 8cm lebih kecil dari runner-up MotoGP Francesco Bagnaia dan 5cm lebih kecil dari Jack Miller, yang berarti ia harus menggantung lebih jauh dari motor saat menikung untuk menggeser pusat gravitasi ke dalam. Hasilnya adalah Martin, seperti Miller, sekarang harus waspada terhadap fairing Ducati yang menggores aspal dan mengangkat ban dari aspal.

"Sejak balapan di Austria, saya sering menyentuh fairing, tetapi Jack Miller juga sering melakukannya. Saya jatuh karena hal ini, jadi kami harus berhati-hati dan terkadang kami perlu mengubah set-up," kata Jorge Martin. Sudah memiliki akses ke mesin Desmosedisci terbaru di Pramac, jika Jorge Martin membangun musim rookie sebagai pemenang balapan, hanya akan ada satu tempat lebih tinggi yang bisa dia tuju untuk tahun 2023 di tim pabrik Ducati.

Itu tidak akan menjadi tugas yang mudah dengan banyak persaingan untuk kursi Desmosedici resmi, paling tidak dari Bagnaia dan Miller. Tapi aksi heroik Jorge Martin juga akan menarik perhatian tim pabrikan lain yang bisa datang dengan tawaran menarik. [dhe/zz/timBX] berbagai sumber