MENU
icon label
image label
blacklogo

GWM Ora jadi pilihan masyarakat Indonesia?

JUN 24, 2025@14:00 WIB | 312 Views

Sebuah Pertanyaan sampai saat ini apakah GWM Ora jadi pilihan mereka?

Di tengah gelombang inovasi kendaraan listrik di seluruh dunia, GWM ORA berhasil mencuri perhatian bukan hanya lewat kecanggihan teknologi, tapi juga lewat bahasa desainnya yang unik—seolah setiap lekuk bodinya bercerita. Ketika banyak merek berlomba menampilkan “futuristik” dalam artian sempit, ORA justru mengundangmu merasakan kedekatan emosional: ia memikat mata dan sekaligus menyentuh hati.

Di balik setiap garis lembut dan permukaan membulat tersembunyi filosofi mendalam. Nama ORA punya nuansa “Euler” dalam dialek Mandarin, sebuah penghormatan pada Leonhard Euler—sang matematikawan jenius yang meletakkan dasar struktur dan estetika.

Dari situ lahir konsep Egg Aesthetic of Life, yang meminjam kesempurnaan dan kekuatan struktural cangkang telur. Siluet organik ORA tak sekadar cantik, melainkan juga dirancang untuk menahan tekanan luar biasa, memberikan rasa aman tanpa mengaburkan keanggunan.

Tak hanya meniru bentuk telur, GWM ORA memadukannya dengan sentuhan retro-futuristik yang hangat. Lihat saja ORA 03, buah karya Emanuel Derta—mantan desainer Porsche 911—yang memadukan lampu bundar klasik dan warna pastel lembut. Walau Derta telah berpisah dengan GWM, jiwa emosional desainnya terus mewarnai karakter ORA: ramah, ekspresif, dan sekaligus percaya diri, berbeda dari kebanyakan EV yang cenderung kaku.

Karena lahir dari platform EV murni, proporsi ORA sangat optimal: kap mesin rendah, overhang minimal, dan grille tertutup yang mendukung aerodinamika. Hasilnya? Mobil listrik yang tidak hanya efisien, tetapi juga bersahabat dipandang—seolah menyapa dengan senyum halus setiap kali kamu meliriknya.

Dulu, model-modelnya punya nama manis macam Good Cat atau Funky Cat. Kini, dengan adopsi penamaan numerik seperti ORA 03 atau ORA 07, GWM membangun konsistensi global dan memudahkan kita memahami segmen produk. Strategi ini sudah diterapkan di Eropa, Australia, hingga Asia Tenggara, membuktikan betapa seriusnya ORA mengokohkan citra inklusif dan relevan di setiap pasar.

Sejauh ini, GWM ORA telah mengubah cara kita melihat mobil listrik: dari sekadar alat transportasi, menjadi medium ekspresi gaya dan ikatan emosional. Lalu, pertanyaannya… apakah bahasa desain seperti ini bisa benar-benar memenangkan hati masyarakat Indonesia?

Sebuah pertanyaan menarik kali ini, Apakah ORA jadi produk untuk kalangan anak muda atau lainnya?

ORA sendiri punya arti tersendiri. Apalagi penjelasan desain di atas pun kalau ORA bentuknya itu seperti telur. Lantas, kok bisa mereka memilih Telor sebagai pilihan desain mereka? 

"Telur memiliki struktur yang sempurna dan lekuk alami yang indah. Permukaannya yang cembung mampu menahan tekanan hingga 120 kali beratnya sendiri," ujar Andrew Dyson, Vice President of Design GWM. 

"Kami ambil inspirasi dari lekukan khas bentuk telur dan prinsip penyebaran tekanan pada cangkangnya. Tim desain kami bakalan terjemahkan jadi struktur bodi yang solid secara menyeluruh, mengutamakan keselamatan tanpa mengorbankan keanggunan. Melalui pendekatan ini, kami ingin mengekspresikan kreativitas dan kepribadian dalam setiap model ORA."

Estetika GWM ORA juga diperkaya dengan pendekatan retro-futuristik — menggabungkan kehangatan nostalgia dengan keberanian melihat ke depan. Pendekatan ini hadir kuat pada model ORA 03, yang dirancang oleh Emanuel Derta, mantan desainer Porsche yang pernah terlibat dalam pengembangan Porsche 911.

Selain itu, desain bodi membulat dengan lampu depan bundar, seolah representasikan rasa emosional dari filosofi "Egg Aesthetic of Life". Sehingga, desain ini lebih mengacu ke karakter emosional ORA yang terkenal lebih ekspresif, humanis dan menyenangka sekali. Beda dengan EV lainnya yang representasikan kecepatan dan nyaman. 

Sebenarnya ini yang menarik dari segmen mobil listrik di Indonesia. Model seperti ORA 03 atau 07 sendiri punya hati tersendiri di konsumen kita. Cuma, dengan model retro seperti ORA apakah akan booming seperti pesaingnya? Belum lagi bicara harga dan juga realistiis dengan produk yang bisa digunakan di seluruh charging station seluruh Indonesia.

Karakteristik EV GWM Berbeda dari yang lain

Karena GWM mementingkan kenyamanan dan pengalaman. Maka, GWM ORA sendiri dirancang dari Platform EV murni. Bukan dari Platform Mobil ICE atau apapun itu. Sehingga proporsi bodi sendiri bisa lebih efisien dan ekspresif. Selain itu, Model seperti ORA 03 sendiri tunjukkan bagaimana pendekatan ini hasilkan Kap mesin lebih rendah, overhang pendek dan gril tertutup mendukung sekali efisiensi aerodinamis.

Bukan itu saja, desainnya sendiri suguhkan bentuk yang lembut dan bersahabat secara visual menandakan kendaraan listrik bukan hanya modern namun berkarakter. 

Bukan itu saja, GWM ORA sendiri dengan nama 07 dan 03 sendiri jadi acuan global dari GWM untuk pasar global. 

Tags :

#
gwm,
#
gwm ora,
#
gwm indonesia

X