MENU
icon label
image label
blacklogo

Dari Kendaraan Komersil Hingga Untuk Gaya, Kisah Perjalanan Toyota Hilux

AUG 24, 2020@14:00 WIB | 1,327 Views

Satu tahun setelah hadirnya Hilux generasi ke-4 tahun 1983, Hilux Surf diperkenalkan sebagai model SUV. Ada celah pasar baru di Amerika Serikat dari kalangan yang membutuhkan moda 4WD yang tidak hanya tangguh saat dipakai membawa perlengkapan selancar ke pantai, tapi juga nyaman dan praktis dikemudikan setiap hari. Hilux Surf, atau 4Runner di pasar global, memiliki 2 pilihan mesin. Yang pertama adalah unit bensin 3Y-J 1.998 cc 4-silinder bertenaga 105 PS pada 5.200 rpm dan torsi 16,9 kgm pada 3.000 rpm. Berikutnya adalah mesin diesel 2L 2.446 cc 4-silinder bertenaga 83 PS pada 4.000 rpm dan torsi 16,9 kgm pada 2.400 rpm. Semua dengan pilihan penggerak 4x4.

(Hilux SURF)

Hilux Pertama di Indonesia

Hilux generasi 7 hadir di Indonesia pada tahun 2006 sebagai bagian dari Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) project. Sebelumnya, segmen truk ringan atau pikap di Indonesia juga pernah diisi oleh Toyota Kijang untuk memenuhi kebutuhan kendaraan komersil serbaguna berharga terjangkau.

Baca Juga: Melirik Kisah Perjalanan Toyota Hilux

Generasi Kijang Pikap datang bersama dengan model minibus hingga generasi Kijang Kapsul yang digantikan oleh Kijang Innova di tahun 2004. Hilux generasi ke-7 secara global ini berbagi sasis dengan Kijang Innova dan Fortuner. Untuk pertama kalinya Hilux tidak lagi diproduksi di Jepang dan pindah ke Thailand, Argentina, dan Afrika Selatan. Termasuk produksi sebagian besar komponen mesin diesel di Thailand, mesin bensin di Indonesia, dan transmisi manual di India. Selanjutnya, Hilux diekspor ke negara-negara Asia, Eropa, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Model single cabin (S-Cab) yang dipasarkan berbagi unit bensin dengan Kijang Innova, yakni 1TR-FE 1.998 cc VVT-i bertenaga 136 PS pada 5.600 rpm dan torsi 18,7 kgm pada 4.000 rpm. Saat itu tersedia opsi transmisi manual 5-speed dengan distribusi daya 4x4. Tahun 2007 barulah model 4x2 dihadirkan dengan pilihan model S-Cab dan cab & chassis.

Hilux D-Cab Bermesin Diesel

Seiring waktu, kondisi infrastruktur jalan Indonesia semakin baik dan pikap tidak lagi identik dengan pembawa barang. Ada keinginan pada sebagian pemilik pikap untuk tampil lebih bergaya di jalan dan meningkatkan daya angkut penumpang sehingga lebih fleksibel sebagai kendaraan harian. Melihat ceruk pasar tersebut, Toyota Indonesia mendatangkan Hilux Double Cabin (D-Cab) di tahun 2008.

Menariknya, Hilux D-Cab masuk dengan menggandeng mesin diesel berlimpah torsi 1KD-FTV 2.982 cc 4-silinder dengan suntikan turbo variabel VNT (Variable Nozzle Turbo) dan intercooler yang menghasilkan tenaga 163 PS dan torsi 35 kgm. Tahun 2011, Hilux memperoleh rombakan cukup besar di sektor mesin ditandai dengan aplikasi unit diesel 2KD-FTV 2.494 cc 4-silinder dengan suntikan turbo variabel VNT (Variable Nozzle Turbo) dan intercooler. Tenaga yang dihasilkan mencapai 142 PS pada 3.400 rpm dan torsi 35 kgm pada 1.600-2.800 rpm. Selain itu, Hilux Single Cabin mendapatkan opsi mesin diesel 2KD-FTV turbo common-rail tanpa VNT yang menjanjikan konsumsi bensin ekstra irit.

Hilux Generasi 8

Tahun 2015, generasi ke-8 Hilux diluncurkan di Indonesia. Tampilan luarnya mengedepankan desain sporty dan modern tanpa menghilangkan jejak sebuah kendaraan tangguh di segala medan. Sektor kenyamanan ditingkatkan, seperti jok ala bucket seat sehingga lebih nyaman untuk perjalanan jauh. Sebuah handle bar juga disediakan sehingga penumpang dapat duduk lebih stabil dengan berpegangan ketika diajak melalui medan non aspal. Hilux dilengkapi shockbreaker dengan travel lebih panjang sehingga kondisi dalam kabin lebih stabil dan nyaman saat ada guncangan serta lebih mudah melewati jalan rusak. Kabin juga dibuat kedap suara sehingga lebih senyap.

Mesin yang digunakan masih sama dengan generasi sebelumnya, yakni unit bensin dan diesel non VNT untuk model single cabin, dan diesel VNT untuk model extra cabin dan double cabin. Selain varian yang sudah ada yaitu Single Cabin 2.0 Gasoline, Single Cabin 2.5 Diesel, Double Cabin 2.5 V 4x4, Double Cabin 2.5 G 4x4 dan Double Cabin 2.5 E 4x4, tersedia juga varian Extra Cabin 2.5 E 4x4.

Hilux Kembali Diperkenalkan di Jepang

Bersamaan dengan meluncurkan generasi ke-8, Hilux kembali diperkenalkan ke pasar Jepang di bulan September 2017, 13 tahun setelah tidak lagi diproduksi di negeri Matahari Terbit ini. Kesuksesan Hilux juga dibuktikan di pasar global. Penjualan Hilux telah melampaui angka 19 juta unit di seluruh dunia sejak pertama lahir di tahun 1968. Serta telah dijual di lebih dari 180 negara di berbagai belahan dunia, 6 negara juga bertindak sebagai basis produksi dimana Thailand dan Afrika Selatan telah memulai sejak tahun 1976.

Hilux versi Jepang menggunakan mesin 2GD-FTV 2.400 cc bertenaga 147 PS dan torsi 40,8 kgm yang diteruskan ke penggerak 4 roda part-time via transmisi otomatis 6-speed. Safety features terbilang lengkap seperti Pre-Collision System with Pedestrian Detection, Lane Departure Alert, Hill-start Assist Control, Active Traction Control, dan Downhill Assist Control.

Mesin Anyar Hilux Versi Indonesia

Mesin 2KD-FTV diganti oleh 2GD-FTV 2.400 cc yang lebih bertenaga dan efisien. Pergantian ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna Hilux 4x4 di segmen private dan komersil yang menyukai kendaraan dengan power lebih besar dan desain lebih kokoh. Meski kapasitas mesin lebih kecil, tapi faktanya tenaga dan torsi Hilux justru meningkat, yaitu 147 PS dan 40,8 kgm. Guna menunjang kinerja mesin anyar, transmisi otomatis 6-speed seperti yang digunakan oleh Fortuner ikut disematkan. Selain itu, versi Double Cabin 4x4 sudah dilengkapi dengan differential lock untuk meningkatkan kemampuan melahap medan off-road. Khusus tipe V, terdapat fitur Hill Start Assist (HSA) yang berfungsi untuk menjaga mobil agar tidak tidak mundur saat start di tanjakan.

Single Cabin Pakai Mesin 2GD-FTV

Mesin bensin pada Hilux D-Cab memasuki masa purna tugas dan digantikan oleh unit diesel 2GD-FTV yang sepenuhnya sama dengan milik versi double cabin di tahun 2019. Sedikit dibedakan, model 4x2 hanya menghasilkan torsi 35 kgm, sedangkan model 4x4 tetap 40,8 kgm. Walau memberikan kabin ekstra di belakang kabin sopir, namun penjualan model Extra Cabin juga dihentikan di tahun 2019.

Hilux Catat Prestasi Mengagumkan di Ajang Reli Dakar

Salah satu ajang uji coba ketangguhan Hilux adalah dengan mengikuti Reli Dakar yang telah mulai diikuti sejak tahun 2012 yang diwakili oleh tim Toyota Racing Afrika Selatan, dan langsung meraih kemenangan pertama Toyota dengan menempati posisi ketiga klasemen umum dengan pembalap Giniel De Villiers dan navigator Dirk von Zitzewitz.

Sejak unjuk performa di Reli Dakar, tim mencatat hasil keseluruhan terbaik ke-3 (2012), ke-2 (2013), ke-4 (2014), ke-2 (2015), ke-3 (2016), ke-5 (2017), dan ke-2 (2018). Tahun 2019, torehan emas dibuat oleh pembalap Nasser Al-Attiyah dan Mathieu Baumel sebagai co-driver. Di tahun 2020, Nasser dan Mathieu kembali naik ke podium sebagai juara umum kedua.

Toyota Hilux yang dipakai masuk ke dalam kelas paling bergengsi Super Production (T1.1). Oleh sebab itu, untuk ajang Reli Dakar 2020 lalu, Hilux dipersenjatai mesin ultra 5.000 cc V8 yang sanggup menghasilkan tenaga hingga 385 PS dan torsi dahsyat 66,3 kgm. Hilux mengandalkan sistem suspensi independen, mesin yang dipasang di tengah, penggerak all-wheel drive, dan pembalap yang duduk tepat di belakang roda depan.[prm/timBX]

Tags :

#
autonews,
#
toyota,
#
hi lux