

NOV 13, 2025@15:35 WIB | 43 Views

Di Indonesia layanan taksi otonom memang belum ada, namun di luar negeri layanan ini berkembang dengan pesat, dan salah satu pemainnya adalah perusahaan teknologi dari China, Baidu.
Terbaru, layanan robotaxi milik Baidu yakni Apollo Go berhasil menjadi pemimpin dunia dalam layanan taksi otonom. Apollo Go berhasil menjadi nomor satu setelah berhasil mencatatkan lebih dari 17 juta perjalanan sampai saat ini.
Raihan sensasional ini diumumkan perusahaan pada acara Konferensi Dunia Baidu. Dalam acara itu juga disebutkan lebih rinci bahwa Apollo Go setiap minggu telah menyelesaikan lebih dari 250.000 pemesanan.

Apakah klaim Baidu sebagai nomor satu di dunia untuk layanan taksi otonom bisa dipertanggung jawabkan? Satu-satunya cara adalah membandingkannya dengan pesaingnya.
Saat ini, pesaing utamanya adalah Waymo dari Google. Jika melihat raihan Waymo pada 21 Mei 2025, yang secara resmi diumumkan di X yang menyebutkan berhasil menyelesaikan 10 juta perjalanan.
Dan, jika melihatnya saat ini yaitu enam bulan setelahnya, penambahan angkanya tidak mungkin melewati angka 17 juta perjalanan Apollo Go. Kecuali, Waymo dapat menyelesaikan lebih dari satu juta perjalanan per bulan yang mana itu mustahil, jadi wajar Apollo Go menjadi rajanya.
Meskipun harus diakui selisihnya mungkin tidak terlalu signifikan karena untuk volume perjalanan keduanya bersaing sangat ketat.

Lalu, apa rahasia dari kemenangan robotaxi Apollo Go? Simpel, Baidu unggul dalam hal biaya kendaraan.
Model generasi keenamnya dibanderol kurang dari 30.000USD (Rp500 jutaan), dan generasi ketujuh kabarnya diperkirakan akan di bawah 20.000USD (Rp333 jutaan).
Sementara, Waymo akan menggunakan mobil dari Geely dan Zeekr, yang sebenarnya tidak mahal. Namun, dengan tarif 100% yang berlaku di Amerika untuk mobil China, kendaraan-kendaraan ini mungkin tidak lagi terjangkau.
Faktor lainnya adalah tempat operasionalnya, dimana Apollo Go memang beroperasi di AS namun pasar utamanya berada di luar negeri. Waymo justru sebaliknya, hal ini bisa menjadi kelemahan terbesar Waymo dibandingkan Apollo Go.
Operasional Robotaxi Apollo Go saat ini telah meluas ke 22 kota di seluruh dunia, termasuk pusat domestik utama seperti Beijing, Shanghai, Wuhan, Shenzhen, dan Hong Kong, serta kota-kota internasional seperti Dubai dan Abu Dhabi. [wic/timBX]