MAY 31, 2023@14:07 WIB | 433 Views
Agresivitas BYD, memasarkan produknya secara masif ke seluruh belahan dunia membuat founder Tesla, Elon Musk mengakui kinerja produsen EV dari China tersebut.
BYD diakui Elon sangat berbeda dengan keadaannya di sepuluh tahun lalu. Bahkan, CEO Twitter tersebut pada suatu wawancara di 2011 pernah menertawakan keberadaan BYD.
"Itu (interview) terjadi pada beberapa tahun lalu. Mobil mereka sangat kompetitif beberapa waktu terakhir," jawab Elon Musk dalam unggahannya.
Elon tidak merahasiakan kekagumannya terhadap pembuat kendaraan listrik China dan etos kerja di negara Asia, terutama setelah Tesla membuka pabrik perakitan kendaraan luar negeri pertamanya di Shanghai pada akhir 2019.
Pujian Elon kepada BYD mungkin juga sebagai kamuflase, pasalnya keberadaan Tesla di industri kendaraan listrik mulai terancam dengan kheadiran BYD. BYD telah berevolusi dari membuat mobil yang tidak menarik menjadi pemimpin pasar NEV (New Energy Vehicle) China dan perusahaan yang berkembang pesat di seluruh dunia.
Dari segi penjualan pun posisi Tesla mulai ditempel ketat pabrikan asal China ini. BYD mengambil alih Tesla di Cina dalam volume penjualan keseluruhan tahun lalu, tetapi itu termasuk hibrida plug-in sementara Tesla hanya menjual kendaraan listrik.
Pada tahun 2022, BYD menjual lebih dari 1,85 juta mobil listrik plug-in secara global, 946.238 di antaranya adalah BEV. Itu tidak jauh di belakang Tesla, yang menghasilkan 1,3 juta BEV di seluruh dunia tahun lalu. BYD sebenarnya menjual lebih banyak mobil listrik daripada Tesla, meskipun harus dikatakan bahwa statistik penjualannya mengumpulkan hibrida plug-in (PHEV) dan kendaraan listrik-baterai (BEV).
Namun, tahun ini, BYD diperkirakan akan mengalahkan Tesla dalam volume serba listrik karena yang pertama sekarang mengirimkan sekitar 100.000 kendaraan serba listrik per bulan.
Tesla sendiri menjual hanya beberapa model, salah satu favoritnya di kalangan konsumen yakni Model Y. Tahun ini ada kemungkinan Cybertruck akan segera diluncurkan, kemudian versi baru atau revamp Tesla Model 3.
Sementara BYD bisa dibilang menawarkan model lebih beragam untuk para konsumennya, dengan kisaran harga mulai dari US$11 ribu sampai US$160 ribu. Jika dirupiahkan maka ini setara Rp164.8 jutaan sampai Rp2.3 miliar. [wic/timBX].
