MENU
icon label
image label
blacklogo

2017, Jadi Musim yang Sulit Bagi Honda di Kejuaraan World SuperBike

JAN 02, 2018@20:00 WIB | 1,644 Views

Red Bull Honda World Superbike Team pernah mengusung kekuatan duet pebalap dan motor balap anyar demi menghadapi musim balap 2017. Juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden dan juara dunia Moto2 2011, Stefan Bradl, didapuk sebagai andalan tim. Honda bahkan juga mempersenjatai mereka dengan CBR1000RR Fireblade SP2. Namun, raihan yang diraih jauh dari harapan.

Sebelumnya, penampilan menjanjikan dan determinasi yang baik ditunjukkan kedua pebalap pada awal musim 2017. Pebalap, Bradl berhasil mencetak poin saat seri pembuka WorldSBK Australia dan melanjutkan progres terbaiknya di Thailand. Mantan pebalap MotoGP itu kemudian mencetak hasil terbaik, ketika finis keenam di Assen. Bradl mulai tampak konsisten masuk 10 besar bersama Honda. Sayang, cedera pergelangan tangan di Portugal memaksa sang pebalap menutup musim lebih awal.

Beralih pada rekan setim Hayden, memasuki paruh kedua musim, mendiang pebalap asal Amerika Serikat itu tidak konsisten meraup poin dalam 10 balapan yang dijalaninya. Tim kemudian dihantam tragedi kematiannya pada Mei, sekaligus meninggalkan lubang besar di paddock WorldSBK.

Honda pun menunjuk rekan kompatriot Jake Gagne untuk seri Laguna Seca. Debutnya terbilang impresif, dan ia kemudian dipanggil balapan lagi di Perancis dan Qatar. Pebalap Italia, Davide Giugliano, beberapa kali tampil memperkuat Honda pada WorldSBK Jerman, Perancis, Spanyol dan Qatar. Delapan besar di Magny-Cours merupakan hasil terbaiknya pada musim ini.

Selain nama Gagne dan Giugliano, Honda juga sempat menurunkan pembalap tes, Takumi Takahashi, yang tampil di Portimao dan Jerez. Dengan dukungan engineer HRC, ia mencetak poin dalam tiga dari empat penampilannya. Hasil terbaiknya adalah 10 di Portugal, saat ia terus membantu tim untuk mengembangkan motor.

Kendati demikian, pencapaian maksimal para pembalap masih tak cukup untuk mendongkrak peringkat Honda di klasemen akhir pabrikan WorldSBK. Paling buncit – hanya 113 poin – kalah dari MV Agusta dan BMW. Tapi terutama tak dapat mengimbangi dominasi Kawasaki, ataupun mendekati Ducati dan Yamaha.

Jadi, sudah jelas WorldSBK 2017 adalah musim yang ingin dilupakan skuad Honda. Jelas pula tim menargetkan bersaing di papan atas pada musim depan, dengan paket motor lebih kompetitif, serta duet Leon Camier dan Gagne.

“Ini adalah musim yang sangat sulit dari banyak segi, tapi kami akan kembali lebih kuat. Semoga tahun ini akan bermanfaat bagi kami untuk 2018 yang lebih baik,” tandas Team Manager, Ronald Ten Kate. [yus/timBX]

Tags :

#
world superbike,
#
red bull honda world superbike team,
#
honda,
#
nicky hayden,
#
blackauto,
#
autonews