JUN 26, 2018@16:00 WIB | 13,821 Views
(Google melakukan perubahan dalam metadata Google Play Store)
Google melakukan perubahan kecil dalam Google Play Store. Meski dikatakan kecil, dampak yang dirasakan bagi pengguna Android bisa sangat signifikan. Dengan perubahan tersebut, Google menjamin bahwa aplikasi yang akan diunggah pengguna dari Google Play Store aman dan terjamin legitimasinya.
Perlu diketahui, sistem operasi Android bersifat open source. Karena hal itu, ancaman virus yang dibawa dalam beberapa aplikasi semakin besar jika dibandingkan dengan sistem operasi ponsel lainnya. Untuk itu Google sempat mengembangkan Google Security untuk mengatasinya. Hasilnya, tahun 2017 Google berhasil menghapus 700.000 aplikasi berbahaya bahkan sebelum sempat diunggah oleh pengguna melalui Play Store.
(Dengan DRM, Google Play Store diklaim lebih aman)
Sayangnya, Google Security hanya akan bekerja jika ponsle Android terhubung dengan internet. Kelemahan tersebutlah yang diperbaiki Google dalam perubahan tersebut. Mengandalkan DRM (digital rights management), Google dapat mendeteksi aplikasi berbahaya meski ponsel pengguna tidak terhubung ke internet.
Sistem DRM akan melindungi produk digital yang memiliki hak cipta dengan memberikan batasan-batasan tertentu pada pengguna. Nantinya, bila ada bagian metadata yang menghilang pada suatu aplikasi, Google akan memberitahu penggunanya kalau aplikasi yang hendak diunggah tidak aman.
(Android Go jadi sasaran Google dalam perubahan ini)
Langkah ini diambil Google untuk memfasilitasi Android Go yang semakin beredar luas. Sebagaimana dilansir dari DigitalTrends, Google berusaha melebarkan sayapnya ke tempat di mana penggunaan ponsel tidak terlalu tinggi, terutama di daerah yang mengalami kesulitan jaringan internet.
Dengan adanya pembaharuan ini, pengguna dijamin akan lebih aman. Pasalnya pengguna dapat terhindar dari oknum nakal yang mencoba mencuri data mereka ketika mengunduh sebuah aplikasi di toko aplikasi resmi. [Trd/timBX]
