JUN 14, 2019@17:50 WIB | 620 Views
Belum lama tersangkut skandal terkait privasi data penggunanya, Facebook kini malah siap meluncurkan aplikasi terbaru yang ingin melacak riwayat penggunaan ponsel pemakainya. Study adalah aplikasi riset pemasaran baru yang akan mencatat perilaku penggunaan secara luas termasuk aplikasi yang diinstal, waktu penggunaan, lokasi, perangkat, dan jaringan. Namun menariknya Facebook akan memberikan bayaran bagi mereka yang bersedia menjadi bagian Study.
Facebook kemudian mengklaim akan menggunakan metadata ini untuk mempelajari aplikasi mana yang lebih disukai oleh pengguna dengan tujuan meningkatkan set produknya sendiri. Dari segi privasi, Facebook mengatakan tidak akan mengumpulkan konten pengguna, kata sandi atau pesan dan bahwa data tidak akan mencapai pihak ketiga.
Untuk merekrut pengguna, Facebook akan menjalankan iklan target baru yang kemudian akan mendorong orang untuk memverifikasi usia mereka dan detail pribadi lainnya. Setelah Facebook mengkonfirmasi informasi tersebut, Anda dapat mengunduh aplikasi Study dan masuk dengan mencatatkan detail pribadi.
Selama proses pengaturan, aplikasi akan kembali menunjukkan kepada Anda semua data yang dikumpulkan dan bagaimana data itu akan digunakan. Peserta juga perlu memberikan akun PayPal mereka yang akan digunakan untuk kompensasi finansial. Jumlah pastinya masih belum dirinci secara resmi.
Setelah terinstal dan dijalankan aplikasi tersebut akan secara berkala mengingatkan peserta bahwa mereka adalah bagian dari program Study. Pengguna juga bebas untuk meninggalkan program itu, yang akan mengharuskan untuk mencopot pemasangan aplikasi dan memberi tahu Facebook bahwa mereka membatalkan keikutsertaan mereka.
Awalnya, Study direncanakan akan tetap eksklusif untuk pengguna Android di AS dan India. Facebook mengklaim akan menambah peningkatan dari waktu ke waktu dan memperluas jangkauannya ke lebih banyak negara.
[Ard/tim BX]
