NOV 10, 2011@14:27 WIB | 809 Views
Smart Fortwo, kendaraankecil yang penuhinovasiteknologidansistemkeselamatanterbaik, akanmenandaisatutahunkeberadaannyadi Indonesia pada 29 November 2011, Merekkendaraan premium dibawahbendera Daimler AG yang dipasarkanditanah air melalui PT. Mercedes-Benz Indonesia initelahmeraihsuksesdenganpenjualanhampirmencapai 300 unit disaatusianya yang belumgenap 12 bulan.
"kitasihtahuninisekitartigaratussihnyampeyadanmemangrespondaripasarcukupbaikya", ungkapYuniadiHartono, Deputy Director Marketing PT Mercedes-Benz Indonesia (MBI) di Jakarta, kemarin (9/10).
Untuklebihmemantapkanposisipasardan agar Smart terjangkauolehkonsumen PT. Mercedes-Benz Indonesia berencanaakanmemperluasjaringanpurnajual Smart diTanah Air khususnyadiempatkotabesaryakni Jakarta, Surabaya, BandungdanMedan.
"yatentukitasudahpunyaperhitunganbahwapasardisinitetapadawalaukitabermainjumlahataudipasar mid tapitetappeminatnyaadauntukitukitatetapkonsistenuntuk stay disinidengan Smart, disampingjugakitamelihatstrukturpasarmanalagi yang bisadigarapoleh Mercedes-Benz maupundenganmungkinsuatusaatada model-model barudari Smart." kataYuniadi Smart Electric Drive
Selainmemperluasjaringan Smart, PT. Mercedes-Benz Indonesia jugaberencanaakanmembawamasukke Indonesia Smart Electric Drive ataudikenaldengan Smart Listrikgenerasike 3 pada semester keduatahun 2012. Kendaraanhematenergidenganemisinoliniakanmenambahportofolio Smart yang sebelumnyatelahdiisidengantiga model, yaitu Coupe Pure, Coupe Passion, Cabrio Passion dan Smart Brabus.
"Smart listrikitukalautidaksalahtahun 2012 sudahakandiproduksisecaramassaldiduniatapikitamasihbelum tau apakahitulangsungdengan stir kanandan yang harusdipikirkanadalahperangkatinfrastukturnyadisinimasalahnyakalaulistrikabisdijalanngakkayahandphone-kanbisabawabateraicadangan yang kecil, nah kitakalauberbicara Smart listrikberartikitaberbicara total solution, misalkandimanasaatmobiltersebutbisamengisi, ditempatparkirkah, siapkahkitauntukitu, jadikalaukitaberbicaramobillistrikiniadalahisunasionaltidakbisadianggapinihanyatanggungjawabotomotifkarenaharusmelibatkanbanyakpihakbaikdarikitapelakuindustrimaupunjugapembuatkebijakan." tutupYuniadi.[san/timBX]