NOV 30, -0001@00:00 WIB | 701 Views
Setelahmelakukanrisetdi 24 negara, kemarin (17/10) Norton akhirnyamerilislaporannyake media. Laporanseputarkejahatan cyber tersebutmenunjukkanbahwaadanyapenurunanangkakejahatan cyber (dari 46 persenditahun 2012 menjadi 41 persenditahun 2013), hanyasajapenurunanituberbandingterbalikdarikerugian yang korbanalami (dari US$197 ditahun 2012 menjadi US $298 ditahun 2013).
Menurut Philip Routley, Product Marketing Manager for Consumer and Small Business, Symantec, Wilayah Asia, "Ketergantungansetiaporangdengan internet membuatparapenjahat cyber semakinleluasauntukmeluncurkanserangannyamelaluiransomwaredanspear-phising."
"Terlebihlagi, konsumenkeraptidakpeduliakaninformasipribadi yang telahmerekaaksesmelaluiperangkat mobile maupunkomputerjinjingmereka. Hal itusungguhberesikosebabjikamerekasengajatidak me-log out berbagaisesiseputarkeuanganmaupun data pribadilainnyadi internet, makatakheranjikapenjahat cyber semakinmudahuntukmengaksesberbagai data setiapkorbannya." tambahnya.
Untukitu, selainmelengkapisetiapperangkatkomputerdenganperlindunganatau anti virus, makadiperlukanpulakesadaranbagiparapenggunanyauntuktetapwaspadaakanhal-halkecil yang terkadangbisaberakibat fatal. Selain me-log out setiapakses internet yang berkaitan data pribadi, penggunaan password adalahsalahsatulangkahmudahuntukmenangkaladanya cyber crime diperangkat mobile.[mir/timBX]