MAY 13, 2022@20:00 WIB | 857 Views
Tahun 2019 lalu, perusahaan kedirgantaraan asal Inggris, Orbex, memukau dunia dengan rencananya untuk mengembangkan roket terbesar di dunia yang di-print secara 3D, roket yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, yang ditenagai oleh biofuel rendah karbon. Baru-baru ini, Orbex memperlihatkan purwarupa roket 3D printed yang dinamakan Prime ini dalam ukuran penuh.
Orbex menyebut Prime yang baru-baru ini terungkap, sebagai yang pertama dari generasi baru roket buatan Eropa yang secara teknis siap untuk diluncurkan. Roket ini diklaim sanggup meluncurkan satelit kategori baru yang berukuran sangat kecil ke orbit Bumi.
Roket 3D printed terbesar di dunia ini memiliki panjang 19 m. Dibuat di Inggris dan Denmark, Prime adalah roket dua tahap yang ditenagai oleh tujuh mesin, enam di antaranya pada tahap pertama akan mendorongnya ke langit, hingga ketinggian sekitar 80 km. Mesin lain pada roket tahap kedua akan membantu Prime menyelesaikan penerbangannya sehingga dapat melepaskan muatan satelit komersial ke orbit Bumi. Orbex akan menggunakan printer 3D logam presisi tinggi yang dibuat khusus untuk mencetak mesin roket.
Sebagai roket ramah lingkungan, Prime ditenagai oleh bio-propane, yang dihasilkan dari energi terbarukan dan membantu Prime mengurangi emisi karbon hingga 96 persen dibandingkan dengan sistem peluncuran luar angkasa yang menggunakan bahan bakar fosil. Selain itu, roket ini telah direkayasa untuk dapat digunakan kembali, yang berarti tidak akan meninggalkan puing-puing di orbit atau Bumi.
Prime sendiri akan memulai serangkaian tes di Skotlandia, di fasilitas pengujian yang dekat dengan kantor pusat Orbex. Serangkaian tes ini dimaksudkan untuk membantu melatih dan mengoptimalkan prosedur peluncuran Prime. Orbex berencana untuk meluncurkan Prime akhir tahun ini, dari Space Hub Sutherland di utara Skotlandia. [fdlh/era/timBX] berbagai sumber
