OCT 19, 2017@20:30 WIB | 980 Views
Melihat banyak kecelakaan pengguna sepeda, di tahun 2013 tercatat ada 48.743 pesepeda terluka di jalan. Beberapa diantaranya malah mengalami kematian. Hal itu terjadi karena minimnya utility rambu pada sepeda dan visibility saat berkendara di malam hari. Nah, Jeff Zhang akhirnya memperkenalkan helm bersepeda dengan nama Beacon, sebagai solusi pecinta sepeda. Dengan menggunakan teknologi laser, menciptakan pengalaman bersepeda secara nyaman dan aman, meski pada malam hari.
Helm Beacon dirancang membantu mengatasi kecelakaan akibat blind spot atau saat menyalip. Dua hal itu menjadi penyebab pengendara cidera, ketika kendaraan lain gagal melihat atau tidak memiliki jarak minimum yang harus dijaga. Dengan dua mendasar itu, Jeff Zhang menciptakan helm dengan kemampuan cukup bisa diandalkan.
Beacon dibekali dengan citra laser berbentuk sepeda hingga 40 kaki ke depan. Tak hanya itu laser juga disematkan di kanan kiri helm, untuk menciptakan proyeksi cycle lane atau jalur penanda. Beacon mirip dengan BikeSphere Michelin, yang sudah tersedia di market.
Helm Beacon terdiri dari lampu depan 100 lumen, lampu belakang, sinyal belok kiri kanan, lampu rem yang aktif melalui accelerometer on-board. Helm ini memiliki speaker built-in, disinkronkan dengan smartphone pengendara, untuk navigasi musik dan navigasi arah.
Pertanyaannya apakah laser tidak berpotensi mengganggu mata pengguna sepeda lain? Zhang menjelaskan "Laser terbatas hanya berfungsi bila kecepatan Anda diatas ambang batas yang dapat diprogram."
Zhang kepada digitaltrends. com menekankan, "Saat bersepeda dengan kecepatan tinggi, pergerakan kepala pesepeda secara acak jarang terjadi, karena itu gangguan kepada peseda lain cukup jarang. Laser pada Beacon berkategori 3R telah dinyatakan aman dan bersertifikat."
Jika Anda tertarik, Beacon Helmet dapat dilakukan pre-order dengan harga berkisar USD 238 atau sekitar Rp 3,2 juta untuk 100 pemesan pertama. Pengiriman dijadwalkan berlangsung pada bulan April 2018. [ahs/timBX]
